tirto.id - Sinetron asal India, Yeh Teri Galiyan episode 102 tayang di stasiun televisi ANTV pada Kamis (11/6/2020) pukul 12.45 WIB. Sinetron ini tayang setiap hari Senin-Minggu di jam yang sama. Namun jadwal tayangnya bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung kebijakan stasiun TV.
Yeh Teri Galiyan berada dalam arahan sutradara Rajeev Raj dan Rajesh Babbar. Sementara penulis naskah sinetron ini yaitu Palki Malhotra, Anjali Tapasya, Vikash Tiwari, dan Manpreet Singh Arshi.
Para pemian di antaranya Vrushika Mehta sebagai Asmita, Lavin Gothi sebagai Ridoy, dan Avinash Mishra sebagai Shantanu. Pemain lain yaitu Upen Chauhan, Rajvir Chauhan, Ankita Dubey, Kinjal Pandya, Renee Dhyani, dan Manish Goplani.
Sinopsis Yeh Teri Galiyan Episode 101
Pada cerita kali ini, Shantanu akhirnya mau memenuhi kesepakatan dengan Nandini. Dia ingin Asmita dan anaknya selamat, tidak lagi ada teror.
Beberapa bulan telah berlalu. Kini Shantanu dan Asmita hidup bahagia memasuki kehamilan anaknya yang kedelapan bulan. Mereka juga telah menyiapkan nama untuk bayi laki-laki dan perempuan.
Hari itu, Asmita akan memeriksa kandungannya di rumah sakit. Setelah pemeriksaan selesai, Asmita menunggu di ruang tunggu, sementara Shantanu pergi untuk mengambil obat. Saat Asmita sedang sendiri, dia curiga bahwa Nandini sudah tidak lagi mengganggu.
Tidak lama setelah itu, Asmita melihat Nandini memasuki rumah sakit. Nandini menuju ruang pemeriksaan untuk orang hamil. Asmita kaget dan mencoba mengikuti.
Dari ucapan dokter yang Asmita dengar, Nandini tengah hamil. Usia kandungannya telah memasuki usia keempat bulan. Dalam percakapan itu pula, Asmita mengetahui bahwa ayah dari kandungan Nandini adalah Shantanu.
Asmit kaget dan juga sedih. Saat sedang menangis di depan pintu, Nandini datang. Dia berkata apabila Shantanu telah membuat kesepakatan untuk tidur dengannya selama satu malam. Dengan bantuan dokter, hubungan satu malam itu bisa membuat Nandini hamil.
Menurut Nandini, kesepakatan itu Shantanu lakukan agar Asmita bisa keluar dari penjara dan hidup dengan aman, tanpa gangguan darinya lagi.
Shantanu yang kemudian datang juga panik akan kehadiran Nandini. Dia tidak menyangkal saat Asmita menanyakan perihal kesepakatannya dengan Nandini. Asmita marah dan pergi.
Asmita kembali ke apartemen dan mengemas bajunya. Dia ingin pergi dan meninggalkan Shantanu. Asmita sangat marah dengan Shantanu. Dia masih menangis dan berjalan keluar apartemen.
Asmita dan Shantanu berdebat di tengah jalan. Semua orang di jalan memarahi Shantanu karena menyelingkuhi istrinya. Para warga menghalangi Shantanu yang berusaha mendekat dan menjelaskan semuanya pada Asmita.
Di saat yang bersamaan, Asmita tertabrak oleh truk. Ia kehabisan banyak darah dan pingsan. Di rumah sakit, dokter mengatakan bahwa kondisi Asmita cukup parah. Asmita yang kemudian sadar harus memilih untuk menyelamatkan dirinya terlebih dahulu atau anak dalam kandungannya.
Asmita memilih agar anaknya sebagai prioritas. Sayangnya, Nandini telah bekerjasama dengan para perawat. Nandini akan memisahkan Asmita dengan anaknya.
Proses kelahiran berjalan lancar. Asmita mendapat anak perempuan. Dia juga bisa selamat. Namun perawat, atas perintah Nandini, memberikan anak Asmita kepada orang lain. Orang itu langsung pergi dari rumah sakit.
Setelah itu, Asmita dan Shantanu bertengkar. Asmita marah pada Shantanu karena telah membuat anaknya meninggal. Asmita hanya mengetahui bahwa anaknya meninggal. Sementara Shantanu marah karena menganggap usahanya tidak dihargai. Pada hari itu, mereka berpisah.
Sinopsis Yeh Teri Galiyan Episode 102
Pada cerita kali ini, Shantanu telah tinggal bersama Nandini dan anaknya. Shantanu masih sering marah pada keadaan. Dia masih belum bisa menerima perpisahannya dengan Asmita dan fakta bahwa kini berkeluarga dengan Nandini. Anak Nandini telah tumbuh menjadi anak yang memiliki watak sama jahat dengan ibunya.
Sementara itu, anak Asmita yang bernama Krisi tinggal dengan keluarga yang tidak penyayang. Dia sering menjadi suruhan untuk melakukan hal-hal berat seperti berbelanja dan berjualan bunga. Dia tumbuh sebagai anak yang baik dan ceria.
Pada saat sedang menjual bunga dengan grobak, dia menabrak seorang perempuan berpakaian bagus. Ibu Krisi marah atas kecerobohan anaknya. Namun perempuan yang tertabrak menghalangi ibu itu untuk marah pada anaknya. Dia berkata bahwa anak adalah berkah dari para dewi. Perempuan itu adalah Asmita. Sementara Krisi adalah anak kandungnya yang telah terpisah sejak lahir.
Asmita dan Krisi tentu saja tidak sadar hubungan mereka yang sebenarnya. Krisi pergi untuk kembali berjualan bunga. Kala itu sedang ada perayaan kelahiran dewa Krisna. Ada keramaian di seluruh kota.
Sudah enam tahun berlalu sejak perpisahan Asmita dan Shantanu. Kini Asmita kembali ke Kolkata, tempat keluarga Shantanu tinggal. Di hari yang sama pula, Asmita melihat Shantanu sedang bersama dengan Nandini dan anaknya.
Asmita hanya bisa terdiam, seperti belum bisa menghadapi kenyataan akan perpisahan. Shantanu yang melihat Asmita juga bingung, apa yang hendak dia lakukan. Kini babak baru hubungan Asmita, Shantanu, dan Nandini telah dimulai.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yantina Debora