tirto.id - Sinetron India, Meri Durga tayang di stasiun televisi ANTV pada Sabtu (2/5/2020) pukul 15.30 WIB. Sinetron ini tayang dari hari Senin-Minggu pukul 15.30 WIB. Penayangan sinetron ini bisa berubah sewaktu-waktu.
Meri Durga berada dalam arahan sutradara Ravindra Gautam, serta penulis naskah Lakshmi Jaikumar, Pankhuri Jain, dan Raghuvir Shekhawat. Adapun para pemain yang bergabung di antaranya Vicky Ahuja, Srishti Jain, Paras Kalnawat, Raj Sharnagat, Akshay Choudhary, Urfi, dan Advait. Serial ini berjumlah 385 episode.
Pada episode sebelumnya yang tayang pada hari Jumat (1/5/2020) diceritakan, kala itu, Durga dan kakaknya, Bantu, terpisah di terminal Bhiwani. Bantu tidak bisa menemukan Durga, begitu pun sebaliknya.
Saat Durga sedang mencari kakaknya, ada seorang preman yang hendak menangkap Durga. Merasa takut dengan preman tersebut, Durga lari dan berusaha mencari tempat telepon umum. Sayangnya dia tidak punya uang.
Setelah mencari Durga dan tidak bertemu, Bantu menuju rumah paman dan bibinya terlebih dahulu. Dia melaporkan bahwa Durga hilang dan tidak ditemukan. Paman dan bibinya tentu saja marah. Mereka kini mencari Durga.
Kembali ke terminal, untunglah Durga bertemu perempuan yang mau menelepon ayahnya. Setelah memberikan nomor teleponnya, perempuan itu menelepon ayah Durga. Namun bukannya berbicara setelah ayah Durga mengangkat telepon, perempuan itu justru mengatakan pada Durga bahwa nomer teleponnya salah.
Kemudian perempuan itu mengajak Durga menuju rumahnya. Dia berjanji akan menghubungi paman dan bibi Durga. Sayangnya, perempuan tersebut ternyata berkomplot dengan si preman, mereka merupakan sindikat penjualan anak.
Pada cerita kali ini, perempuan penculik memberikan jus yang telah diberi obat tidur pada Durga. Obat tidur itu butuh waktu sampai Durga benar-benar tertidur. Awalnya Durga tidak sadar akan rrencana si perempuan. Namun saat melihat keluar melalui jendela, Durga melihat si perempuan berbincang dengan preman.
Durga yang sadar apabila dia sedang dijebak berusaha kabur. Dia kabur melalui tangga menuju lantai dua. Dia berhasil keluar dari rumah dan berlari sekencang mungkin. Sayangnya perempuan dan preman masih saja mengejar.
Setelah cukup jauh dan lelah, untungnya Durga bertemu dengan polisi. Polisi itulah yang kemudian menolong Durga dan mengantarnya menuju rumah paman dan bibinya.
Namun masalah bukannya selesai saat Durga berhasil sampai rumah paman dan bibinya. Jauh sebelum Durga datang, bibinya yang bernama Subadra merencanakan sesuatu. Subadra berencana menjadikan Durga sebagai pembantu, bukan sekolah sesuai keinginan keluarganya.
Keadaan kini menjadi semakin sulit untuk Durga. Belum lagi di rumah Durga di Barwara, masalah tercipta saat kakaknya, Amrita, semakin sering bertengkar dengan kakak iparnya.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yulaika Ramadhani