tirto.id - Sinetron asal India, Meri Durga tayang di stasiun televisi ANTV pada Rabu (13/5/2020) pukul 10.45 WIB.
Sinetron ini tayang dari hari Senin-Minggu pada jam yang sama. Penayangan sinetron ini bisa berubah sewaktu-waktu.
Meri Durga berada dalam arahan sutradara Ravindra Gautam serta penulis naskah Lakshmi Jaikumar, Pankhuri Jain, dan Raghuvir Shekhawat.
Adapun para pemain yang bergabung di antaranya Vicky Ahuja, Srishti Jain, Paras Kalnawat, Raj Sharnagat, Akshay Choudhary, Urfi, dan Advait. Serial ini berjumlah 385 episode.
Pada cerita sebelumnya, Subadra, bibi Durga, mengundang teman-temannya ke rumah. Seperti biasa, dengan sandiwara Subadra membuat Durga mau membantu pekerjaan rumah dan menyiapkan hidangan untuk para tamu.
Saat hendak mengantarkan minum, Durga mendengar bahwa Subadra menganggapnya sebagai pembantu. Namun, Subadra memperlakukan Durga dengan baik agar dia mengira bagian dari keluarga. Mendengar itu, Durga menangis.
Saat Subadra bertanya, Durga tidak mengaku bahwa dia telah mengetahui muslihat Subadra. Durga kembali mengingat masa-masa dia ditipu oleh Subadra untuk melakukan pekerjaan rumah. Durga semakin sedih baru saja sadar akan hal itu.
Namun Durga berusaha tetap tegar. Dia akan menjalani kehidupan seperti biasa untuk cita-cita. Dia tidak ingin mengecewakan ayahnya. Bahkan saat Subadra menawarinya makanan, Durga menolak.
Sementara itu di Balwara, Mada akhirnya tinggal di kamar milik Yaspal. Hal itu sesuai rencana adik iparnya.
Sebenarnya Yaspal tidak ingin ada laki-laki asing di rumahnya. Dia ingin menjaga anaknya dari orang lain.
Adik ipar Yaspal sedang berusaha membuat Mada menjadi menantunya. Adik ipar Yaspal dan Amrita belum memberi tahu bahwa Mada merupakan atasannya di kantor. Apabila hal itu terbongkar, bisa jadi Yaspal mengusir Mada.
Pada cerita kali ini, sejak Mada menyewa kamar di rumah Amrita, mereka menjadi sering bertemu. Namun tetap saja, mereka masih sering bertengkar akan hal-hal yang tidak penting.
Suatu malam, Mada hendak menyalakan lampu. Namun dia baru saja ingat bahwa tidak boleh menyalakan lampu setelah pukul sepuluh malam.
Kemudian Mada kembali mematikan lampu. Dia hendak membuat teh, namun susah karena tidak bisa melihat gula dan sebagainya dengan jelas.
Jadilah Mada memberantakan banyak barang. Amrita turun hendak menegur. Namun mereka justru jatuh bersama dan saling berpelukan.
Bukannya menjadi akur, setelah itu Amrita justru memberikan garam pada Mada, bukannya gula. Mada membuat teh menggunakan garam.
Sementara itu, Shiva masih berusaha mencari perhatian Mada. Bukannya berhasil, rencananya justru membuat Mada dan Amrita semakin dekat.
Di tempat lain, hari itu Durga akan mendapatkan hasil ujian bahasa Inggrisnya. Sebelumnya Durga telah belajar dan mengerjakan dengan percaya diri. Sayangnya nilainya jelek. Durga tidak lulus ujian.
Orang tua Durga menelepon dari Balwara. Subadra yang mengangkat telepon berbohong apabila Durga berhasil dalam ujian dengan nilai baik.
Subrada tidak ingin keluarga Durga tahu apabila dia mempekerjakan Durga sebagai pembantu, salah satu hal yang membuat Durga jarang belajar.
Keluarga Durga di Balwara sudah terlanjur senang. Durga bingung akan kebohongan bibinya yang akan membuat masalah ke depan.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yandri Daniel Damaledo