tirto.id - Drama India Ishq Mein Marjawan episode 80 tayang di ANTV pada Jumat (9/10/2019) pukul 12.00 WIB. Sinopsis episode ini menceritakan Deep yang masuk ke penjara isolasi setelah ia bertengkar dengan napi yang lain.
Arohi berada di bak mandi dengan tangan dan mulut terikat. Hampir sekujur tubuhnya basah kuyup, kepalanya mencoba ke atas agar ia bisa bernapas. Di sebelah bak mandi tersebut, Tara duduk di kursi tersenyum puas melihat Arohi. Saat Arohi tersadar, ia mencoba untuk melepaskan diri, tetapi ikatan di tangannya membuat ia tak berdaya.
Tara seketika mengucap syukur karena Arohi telah membuka mata. Sesaat kemudian, Tara mengambil dua kabel listrik di dekat tembok. Tara menyatukan kedua kabel tersebut di depan Arohi, terlihat percikan api keluar, pertanda ada aliran listrik. Tara menaruh kedua kabel tersebut di bak mandi bagian bawah, dekat kaki Arohi.
Tara melangkah ke depan, ia duduk tepat di samping kepala Arohi. Ia berbisik pada Arohi, sebentar lagi ia akan mati. Tara kembali berdiri mengambil kabel tersebut, ia menurunkannya perlahan agar menyentuh air yang ada di baka mandi.
Sesaat kemudian, Abimanyu datang mengambil kabel itu dan menaruhnya di atas karpet. Abimanyu hendak melepaskan tubuh Arohi, tetapi Tara segera memukul kepalanya dengan kayu. Abimanyu terjungkal di dekat meja.
Tara kembali mengambil kabel tersebut. Tara menyelupkan kedua kabel tersebut di bak mandi, Arohi menjerit ketakutan. Setelah beberapa saat tak ada efek apapun. Tara menengok ke belakang, ternyata Virat mencabut kabel tersebut dari aliran listrik. Abimanyu segera menyelamatkan Arohi, Virat menapar keras Tara.
Di dalam penjara, Deep mencuci baju bersama napi yang lain. Tiga orang napi mendekatinya, ia mengejek Deep dan mengajaknya untuk bermain bola. Kayu yang dipakai Deep untuk mencuci, mereka ambil. Salah seorang napi melempar kayu tersebut ke air hingga airnya mengenai wajah Deep. Wajah Deep basah kuyup dengan beberapa buih deterjen.
"Panggil ibumu untuk membersihkannya. Ceritakan sekarang bahwa ibumu adalah seorang artis," ujar napi tersebut sembari tertawa terbahak.
"Mengapa kau diam? Kau marah?" lanjut napi tersebut.
Deep segera berdiri dan memukul ketiga napi tersebut bergantian. Seorang napi wajahnya dimasukkan Deep ke dalam air. Petugas segera saja mengamankan Deep. Petugas mencambuk Deep di bagian punggung berkali-kali hingga Deep tumbang. Petugas membawanya ke ruang isolasi yang hanya berukuran kecil.
Salah seorang petugas menelepon Arohi jika Deep masuk ke ruang isolasi karena kegaduhan yang dibuatnya.
Di kamarnya, ibu Deep melihat sosok perempuan yang ditemuinya saat di kuil, perempuan tersebut adalah guru dari Arohi dan Abimanyu. Ibunda Deep terlihat sangat ketakutan, ia berlari ke luar kamar, tetapi ia kembali menemukan sosok perempuan itu. Ia kembali masuk ke kamar, Abimanyu menemuinya.
Ibunda Deep bercerita seorang perempuan mengikutinya hingga ke rumah ini. Abimanyu mencoba untuk menenangkannya. Ibu mengambil segelas air putih di tepi kasur. Abimanyu yang melihat foto Deep saat kecil bertanya pada ibu. Apakah ibu memiliki kenangan dengan foto tersebut hingga menyimpannya sampai sekarang.
Ibunda Deep terkejut, gelas yang ia pegang jatuh ke lantai. Ibu terlihat marah saat Abimanyu memegang foto Deep. Ibu sangat khawatir jika Abimanyu mengetahui masalalunya.
Deep menjerit-jerit saat petugas memukuli ruang isolasi itu dengan palu. Ruang tersebut berbentuk persegi empat, terbuat dari besi. Sesaat kemudian, Deep merasa punggungnya panas, di luar petugas menyalakan api pada ruang tersebut, petugas memindahkan api dari satu sisi ke sisi yang lain. Deep terus meraung-raung.
Sesaat kemudian, sorot senter menerangi wjah Deep, seketika Deep meminta air. Orang tersebut adalah Arohi. Beberapa saat kemudian, petugas membawa keluar Deep, petugas memukulinya dengan cambuk kayu, Arohi menyaksikan itu semua. Darah mulai mengucur di wajah Deep, beberapa saat kemudian Deep tak sadarkan diri.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra