tirto.id - Memory merupakan film dengan genre action thriller yang disutradarai oleh Martin Campbell, serta melibatkan aktor gaek Hollywood, Liam Neeson dan Guy Pearce sebagai pemeran. Aktris Taj Awal dan Monica Belluci juga turut meramaikan film ini.
Cerita film Liam Neeson terbaru ini tentang pembunuh bayaran sepuh pengidap Alzheimer. Fokus kisahnya terkesan selaras dengan usia Liam yang saat Memory tayang sudah mencapai 70 tahun.
Tayang perdana di AS pada 29 April lalu, film Memory sudah bisa ditonton melalui bioskop-bioskop Indonesia sejak 20 Mei 2022. Data dari Box Office Mojo menunjukkan penayangan film Memory di seluruh dunia, hingga pertengahan Juni, mendatangkan pendapatan sebesar 11,34 juta dolar AS.
Sementara ini, skor Memory di situs Rotten Tomatoes baru 29% untuk Tomatometer dan 81% dari penilaian audience. Adapun di IMDb, film Memory memperoleh rating 5.6/10 dari 9.500-an penilai, sesuai data per 16 Juni 2022.
Sinopsis Film Memory (2022): Alur Cerita Singkat
Dalam film Memory, Liam Neeson berperan sebagai pembunuh bayaran bernama Alex Lewis yang memiliki reputasi melegenda di tengah komunitas kriminal kelas berat. Saat memasuki usia senja, Alex mengidap Alzheimer, penyakit yang menggerus daya ingatnya.
Alzheimer mendorong Alex berencana pensiun dari pekerjaan menghabisi orang. Akan tetapi, saat niat "tobat" muncul, Alex malah mendapatkan tawaran pemungkas sebelum ia berhenti selamanya.
Masalah muncul, ketika Alex tahu bahwa target terakhir itu seorang anak perempuan. Dia sempat balik arah dan berusaha melindungi anak itu, tetapi sang target justru keburu dihabisi oleh rekan Alex.
Tak berhenti di situ, keputusan Alex menolak tugas membuat ia diburu oleh komplotan pembunuh bayaran yang semula menyewanya. Cerita selanjutnya mirip alur sejumlah film laga Liam Neeson, yang terdahulu. Ancaman justru menghantui organisasi kriminal, bukannya Alex.
Terdorong oleh niat untuk membalas dendam, Alex memburu para pentolan sindikat yang berada di balik pembunuhan anak perempuan yang sempat dilindunginya. Dalam aksi perburuannya, Alex bertemu Vincent Serra (Guy Pearce) yang merupakan agen FBI.
Gayung bersambut karena Vincent punya tujuan yang sama dengan Alex. Pertemuannya dengan si agen membuat Alex terlibat dalam upaya FBI menggulung organisasi kriminal.
Alex memutuskan untuk membantu FBI menangkap komplotan penjahat yang dulu menjadi rekan kerjanya. Namun, Alex harus berusaha keras mengingat rentetan peristiwa di masa lalunya karena kondisi ingatan yang semakin menurun akibat Alzheimer.
Penulis: Syafira Aulia Arsani
Editor: Addi M Idhom