Menuju konten utama

Sinopsis 99 Nama Cinta, Film yang Ditulis Garin Tayang Hari Ini

Sinopsis dan trailer film 99 Nama Cinta yang tayang bioskop hari ini

Sinopsis 99 Nama Cinta, Film yang Ditulis Garin Tayang Hari Ini
Film 99 Nama Cinta. instagram/film_99namacinta

tirto.id - Film 99 Nama Cinta, drama percintaan religi yang ditulis oleh Garin Nugroho, rilis di bioskop-bioskop Indonesia hari ini, Kamis (14/11/2019).

Film drama yang akan rilis di bioskop-bioskop Indonesia pada 14 November 2019 ini dibintangi oleh Acha Septriasa, Deva Mahenra, Chiki Fawzi, Adinda Thomas, Susan Sameh, Robby Purba, Donny Damara, Ira Wibowo dan Dzawin.

Sinopsis 99 Nama Cinta

Seorang presenter sekaligus produser acara gosip, Talia (Acha Septriasa), sedang melejit dan mendapat perhatian publik. Acaranya sering mendapat peringkat yang bagus. Suatu hari, dia kedatangan tamu.

Alangkah kagetnya Talia, orang yang dia temui adalah Kiblat (Deva Mahenra), teman masa kecilnya dahulu. Kiblat yang merupakan seorang ustaz bermaksud memberikan pelajaran agama kepada Talia. Hal ini Kiblat lakukan karena mendapat amanat dari ayah Talia sebelum meninggal.

Seiring pertemuan itu, akibat beberapa kesalahan kecil, karier Talia merosot jatuh. Dalam kondisi terpuruk itu, ternyata Kiblat lah yang membantu Talia bangkit dari keterpurukannya. Kebersamaan dan kedekatannya dengan Kiblat menimbulkan getar-getar cinta dalam hati Talia yang selama ini terasa kosong.

Namun hal itu tidak berjalan lancar. Ada isu bahwa Kiblat akan dijodohkan dengan Husna, seorang pengajar baru di pesantren milik keluarga Kiblat. Ini akan menjadi semakin sulit untuk Talia, mungkin juga untuk Kiblat.

Para pemain yang bergabung di antaranya Acha Septriasa, Deva Mahenra, Chiki Fawzi, Adinda Thomas, Susan Sameh, Robby Purba, Donny Damara, Ira Wibowo dan Dzawin.

Selain Garin Nugroho sebagai penulis naskah, Danial Rifki bertindak sebagai sutradara.

Dilansir Antara, Garin sebagai penulis naskah memberikan sentuhan religi dalam 99 Nama Cinta. Dia ingin memberikan sentuhan yang berbeda dari film-film terdahulunya.

Garin menambahkan bahwa dengan mengingat 99 nama Tuhan, banyak masalah hidup yang bisa dipecahkan.

“Tapi kok 100? Karena satunya buat manusia kan, cinta itu,” kata Garin.

Sebelum menggarap film ini, Garin Nugroho merupakan sutradara Kucumbu Tubuh Indahku (2018), Mooncake Story (2017), Setan Jawa (2016), Nyai (2016), Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015), Aach... Aku Jatuh Cinta (2015), Soegija (2012), Mata Tertutup (2011), Generasi Biru (2009), Under the Tree (2008), Opera Jawa (2006), Serambi (2005), Rindu Kami Padamu (2004), Aku Ingin Menciummu Sekali Saja (2002), Puisi Tak Terkuburkan (1999), Daun di Atas Bantal (1997), Bulan Tertusuk Ilalang (1994), Surat untuk Bidadari (1992) dan Cinta dalam Sepotong Roti (1990).

Film Kucumbu Tubuh Indahku mewakili Indonesia dalam seleksi nominasi Oscar 2020 untuk kategori Film Internasional Terbaik. Sepanjang karirnya, Garin telah mendapat beberapa penghargaan baik di dalam maupun luar negari.

Cinta dalam Sepotong Roti membawa Garin mendapatkan penghargaan sebagai Sutradara Terbaik dan Cerita Asli Untuk Film (Piala Citra 1991 di Indonesia) serta Sutradara Pendatang Baru Terbaik (Asia Pacific Film Festival di Seoul).

Pada ajang Piala Citra, Garin juga mendapat penghargaan Sutradara Terbaik tahun 2008 melalui Under the Tree dan Penulis Skenario Cerita Adaptasi Terbaik tahun 2006 melalui Opera Jawa. Tahun 1998, melalui Daun di Atas Bantal, dia mendapat penghargaan dalam kategori Skenario Terbaik di Asia Pacific Film Festival.

Pada ajang Festival des 3 Continents di Nantes, Prancis, tahun 1997 melalui film Bulan Tertusuk Ilalang, Garin menjadi Sutradara Terbaik.

Sementara Danial Rifki sebelumnya menjadi sutradara Meet Me After Sunset (2018), Spy In Love (2016), Melbourne Rewind (2016), Haji Backpacker (2014), La Tahzan (2013), Anak-anak Lumpur (2009) dan Karena Aku Sayang Markus (2007).

Berikut trailer 99 Nama Cinta.

Baca juga artikel terkait FILM INDONESIA atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Kontributor: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yulaika Ramadhani