Menuju konten utama

Siapa Ketua PBB, Sejarah, Visi Misi & Nomor Urut Pemilu 2024

Berikut adalah ketua PBB, sejarah, visi misi dan nomor urut di Pemilu 2024.

Siapa Ketua PBB, Sejarah, Visi Misi & Nomor Urut Pemilu 2024
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin berfoto bersama Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (ketiga kiri) beserta jajaran pejabat partai lainnya usai Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang di Jakarta, Kamis (6/2/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.

tirto.id - Partai Bulan Bintang (PBB) adalah salah satu partai yang akan meramaikan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024. Pertanyaan siapa sosok nahkoda Parpol tersebut kerap ditanyakan publik yang ingin menelisik lebih dalam. Berikut ulasan mengenai siapa ketua PBB lengkap dengan sejarah, visi misi hingga nomor urut di Pemilu 2024.

Partai Bulan Bintang (PBB) dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra, yang juga memiliki gelar Datuk Maharajo Palinduang. Yusril adalah politikus kelahiran 5 Februari 1956, Lalang, Manggar, Belitung Timur.

Nama Yusril sepertinya sudah tidak asing di kalangan politikus Tanah Air, terlebih sering disematkan dengan berbagai profesi, mulai dari pengacara, pakar hukum tata negara, politikus, hingga intelektual Indonesia.

Di pemerintahan, Yusril pernah menjabat sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Sekretaris Negara Indonesia, sebelum terpilih sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang pada 26 April 2015 di Muktamar IV PBB.

Mengutip laman resmi partaibulanbindang.or.id, Yusril juga dikenal aktif di berbagai kegiatan internasional seperti di sidang AALCO, Konferensi Internasional terkait Tsunami, Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika, dan sejumlah kegiatan bergengsi lainnya.

Tak hanya itu, Yusril juga sempat dipercaya menjabat sebagai President Asian-African Legal Consultative Organization yang bermarkas di New Delhi, India.

Karier Yusril dimulai pada saat ia berhasil menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia serta menekuni Ilmu Filsafat di UI. Pengetahuannya semakin luas setelah Yusril berhasil meraih gelar Master di University of the Punjab, Pakistan pada tahun 1985, serta meraih gelar Doktor Ilmu Politik di Universitas Sains Malaysia di tahun 1993.

Nama Yusril semakin melejit setelah pada tahun 1996, ia sempat diangkat oleh Presiden Soeharto sebagai penulis pidato presiden sebanyak 204 naskah hingga tahun 1998. Yusril juga memiliki peran besar dalam menuliskan pidato berhentinya Soeharto yang menjadi era awal reformasi di Indonesia.

Setelah berubahnya situasi politik di Indonesia, Yusril bersama para reformis muslim mendirikan partai politik bernama Partai Bulan Bintang (PBB) yang menjadi pewaris Partai Masyumi yang digagas oleh 22 Ormas Islam. Di PBB, Yusril sempat menjadi Ketua Umum dari tahun 1998 hingga 2005, sebelum akhirnya terpilih lagi di tahun 2015.

Sejarah Partai Bulan Bintang (PBB)

Partai Bulan Bintang (PBB) didirikan pertama pada 17 Juli 1998 di Jakarta serta dideklarasikan pada 26 Juli 1998.

Pendirian PBB diinisiasi dan didukung juga oleh ormas-ormas Islam tingkat nasional seperti Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Badan Koordinasi dan Silaturahmi Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI), dan Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI), dan beberapa ormas dan forum Islam lainnya.

PBB yang mengambil inspirasi dari Partai Masyumi, melandaskan perjuangan pada ajaran-ajaran Islam yang universal serta bersifat rahmatan lil alamin, yakni rahmat bagi seluruh alam.

Pada awal berdirinya, PBB diketuai oleh Yusril Ihza Mahendra. Dia adalah tokoh reformasi yang menjadi arsitek berhentinya Soeharto dari jabatan Presiden RI, serta menjadi salah satu tokoh yang mempelopori amandemen konstitusi pasca-reformasi di tengah tuntutan federalisme dari berbagai tokoh reformasi di masa itu.

Sepanjang perjalanan berdirinya sejak 1998, Partai Bulan Bintang tercatat sudah ikut andil menjadi peserta Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, dan Pemilu 2014. Sementara di Pemilu 2019, PBB gagal lolos ke DPR RI sehingga hanya bertindak sebagai koalisi untuk pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

Visi Misi Partai Bulan Bintang (PBB)

Visi:

  • Terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang Islami.
  • Tegakkan Keadilan & Kepastian Hukum.
  • Bela Umat, Bela Ulama, Bela Islam, Bela Rakyat, Bela NKRI.

Misi:

Membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang beriman, bertaqwa, maju, cerdas, mandiri, berkepribadian tinggi, berkeadilan, berkemakmuran, kehidupan demokratis berdasarkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan dan turut menciptakan perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai Islam.

Nomor Urut PBB di Pemilu 2024 dan Aktivitas Terbarunya

Terkait nomor urut PBB di Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 14 Desember 2022 lalu telah mengumumkan penetapan nomor urut partai politik peserta Pemilu 2024 yang terdiri dari 17 parpol nasional dan 6 parpol lokal Aceh, ditambah Partai Ummat belakangan.

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut parpol peserta Pemilu 2024 sendiri telah dituangkan ke dalam Keputusan KPU Nomor 519 Tahun 2022 tentang Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilihan Umum tahun 2024.

Dalam pengumuman dan pengundian KPU beberapa waktu lalu itu, Partai Bulan Bintang (PBB) mendapatkan nomor urut 13 untuk Pemilu 2024.

Setelah mendapat nomor urut di Pemilu 2024, aktivitas PBB mulai digencarkan untuk menghadapi Pemilu tahun 2024.

Mengutip laman resmi PBB, Gerakan Nasional Pemuda Islam (GNPI) mendeklarasikan dukungan dan dorongan untuk Yusril Ihza Mahendra agar maju sebagai presiden atau calon wakil presiden di Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan oleh Ketua GNPI Irwan Abdul Hamid saat deklarasi di Gedung Joeang, Jakarta, Kamis, 16 Februari 2023.

”Keterpanggilan ini merupakan bukti bahwa pemuda Islam menghendaki sebuah perubahan dan kemajuan bangsa dalam rangka mendorong ke arah yang lebih baik sejalan dengan cita-cita pendiri bangsa. Bahwa Prof Yusril adalah tokoh politik yang tepat untuk diamanahkan mengurus bangsa dan negara periode 2024-2029,” ungkap Irwan.

Irwan bersama GNPI mengusung Yusril sebagai Capres atau Cawapres yakni didasari karena Yusril merupakan sosok politisi muslim yang sangat berkompeten serta dinilai sebagai tokoh muslim pembaharu dalam dunia politik Tanah Air.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Politik
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Alexander Haryanto