tirto.id - AKP Rita Yuliana ikut terseret dalam kasus penembakan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang meninggal di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Warganet banyak yang mengomentari soal ini di akun Instagram Rita @ritasorchayuliana. Ia juga membalas komentar-komentar warganet yang meminta klarifikasi darinya soal masalah ini.
Balasan komentar Rita itu muncul dalam unggahan foto tanggal 7 Agustus 2022. Di kolom komentar foto tersebut seorang warganet mengetik, "Tolong klasifikasi bu,klo ibu ini bukan simpanan jenderal, agar nama baik ibu jd bersih."
Rita Yuliana pun membalas, "Terimakasih, pasti nanti diklarifikasi."
Netizen lain juga menyoal tentang pemberitaan di media massa yang banyak membahas tentang dirinya. "Buk pol masuk berita tuh," tulis netizen.
"Monitor terimakasih," jawab Rita Yuliana.
Hingga berita ini ditulis, belum ada klarifikasi resmi dari Rita Yuliana terkait namanya yang diseret dalam kasus Ferdy Sambo dan Brigadir J
Siapa AKP Rita Yuliana?
Nama lengkap AKP Rita Yuliana adalah Rita Sorcha Yuliana. Sebelum viral karena terseret dalam kasus Ferdy Sambo, Rita pernah terkenal karena fasih berbahasa Mandarin.
Ia memberikan ucapan Selamat Imlek berbahasa Mandarin. Sejak saat itu, sosoknya mulai menjadi sorotan. Kala itu, AKP Rita Yuliana mengaku sempat kewalahan hingga tak bisa tidur. Tapi kemudian ia melihat atensi tersebut sebagai sebuah amanah untuk menjadi lebih baik.
"Tentunya pertama bersyukur ini hal baru untuk saya jujur saat viral pertama kali dua-tiga malam nggak bisa tidur. Saya senang tapi berpikir bisakah saya (menjadi panutan) karena menurut saya masih banyak kekurangannya, masih Iptu, dan masih banyak harus belajar semoga saya terus bisa jadi bismillah lah," kata AKP Rita Yuliana pada Maret 2021 di YouTube TV9 Lombok News.
Rita Yuliana lahir di Selong, Lombok Timur, 1 Juli 1992. Perempuan berusia 30 tahun ini memulai pendidikan polisi pada 2010 di akademi kepolisian dan lulus pada 2013.
Setelah lulus ia ditugaskan di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta di PPA Reskrim (Unit Pelayanan Perempuan dan Anak) selama 3 bulan. Kemudian ia dipindahkan ke Polres Sleman sebagai Kepala Urusan Administrasi dan Ketatausahaan (Kaur Mintu) Lantas.
Karier Rita semakin menanjak ketika ia dipromosikan menjadi Kepala Urusan pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Sleman. AKP Rita Yuliana menjadi polisi di Yogyakarta selama sekitar empat tahun, dari tahun 2014 hingga 2018.
Pada 2018, Rita Yuliana ditempatkan di Polda NTB. Ia bertugas di Subdit IV Bareskrim. Saat itu, AKP Rita Yuliana mengungkap berbagai kasus, salah satunya adalah kasus striptis Metzo di kawasan pariwisata Senggigi.
Ia sempat mendapatkan kenaikan pangkat sebagai Kasat Lantas Polres Lombok Barat dan terakhir menjabat sebagai Kasat Lantas Lombok Timur.
Ketika menjadi Kasat Lantas, Rita menggagas pembuatan outlet vaksin pada layanan SIM Satpas SIM Polres Lombok Timur pertama di Indonesia. Idenya ini diganjar penghargaan saat peringatan HUT ke-73 Polwan.
Rita juga menjadi satu-satunya perwakilan Polri yang berkesempatan mendapatkan beasiswa International Law Enforcement Liaison Officer Program di Beijing Foreign Studies University (BFSU) Beijing, China pada 2018.
Editor: Addi M Idhom