Menuju konten utama

Setya Novanto Apresiasi Penunjukan Chappy Hakim

Setya Novanto mengaku kunjungannya ke Luhut bukan untuk membicarakan PT Freeport, melainkan untuk menyampaikan kinerja perjalanan 100 hari dalam kepemimpinan Partai Golkar--di mana Luhut dalam kepengurusan Partai Golkar duduk sebagai Wakil Ketua Dewan Kehormatan.

Setya Novanto Apresiasi Penunjukan Chappy Hakim
Mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto dimintai keterangan oleh media usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (10/2) silam. Kedatangan Novanto dalam rangka memberi keterangannya sebagai saksi dalam perkara kasus Freeport. Antara foto/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto melakukan kunjungan kepada Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, di Kantor Kemenko Kemaritiman, Senin (21/11/2016) sore.

Menurut Setya kunjungannya ke Luhut bukan untuk membicarakan PT Freeport melainkan untuk menyampaikan kinerja perjalanan 100 hari dalam kepemimpinan Partai Golkar--di mana Luhut dalam kepengurusan Partai Golkar duduk sebagai Wakil Ketua Dewan Kehormatan.

Berbicara kepada pewarta, Setya Novanto yang tersandung skandal "Papa Minta Saham" hanya menyampaikan apresiasinya atas penunjukan mantan Kepala Staf TNI AU Marsekal (Purn) Chappy Hakim sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia.

Setnov berharap Pemilihan Chappy Hakim bisa memberikan arti yang besar bahwa ke depan perusahaan tambang emas dan tembaga itu akan memberikan kontribusi untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Tentu dengan Presdir yang baru ini akan lebih memudahkan dalam program-program yang betul-betul untuk kepentingan Indonesia," katanya seperti dikutip Antara.

Pemilihan Chappy Hakim sebagai Presdir Freeport, kata Setnov, juga telah melalui evaluasi panjang sehingga diharapkan dapat benar-benar menjembatani kepentingan negara.Terlebih, perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu harus memenuhi kewajiban divestasi saham sebanyak 51 persen seperti harapan Presiden Jokowi.

Namun, hingga saat ini, setelah renegosiasi kontrak, Freeport diharuskan segera melakukan divestasi saham sebesar 30 persen saja lantaran telah membangun tambang bawah tanah.

Freeport Indonesia pada Minggu (20/11), telah menunjuk Capphy Hakim sebagai Presdir Freeport terbaru pengganti Maroef Sjamsoedin, setelah melalui konsultasi dengan pemerintah dan sedang dalam proses persetujuan resmi pemegang saham perusahaan asal AS itu. Seperti diketahui pemerintah memiliki 9,36 persen saham Freeport Indonesia.

Pengumuman internal dari Presiden dan CEO Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc Richard C Adkerson tertanggal 19 November 2016 kepada perusahaan itu juga menyebutkan, Chappy telah menjadi penasihat senior Freeport Indonesia sejak Agustus 2016.

"Beliau bergabung dengan Freeport Indonesia setelah menyelesaikan karir di TNI Angkatan Udara dengan jabatan terakhir adalah kepala staf dengan pangkat marsekal," kata Adkerson.

Chappy merupakan lulusan Akabri angkatan 1971 juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Nasional Evaluasi Keselamatan dan Keamanan Transportasi pada 2007.

Ia menyelesaikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) pada 1987, Sekolah Staf dan Komando Gabungan (Seskogab) 1997, dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) pada 1998.

Chappy, pria kelahiran Yogyakarta, 17 Desember 1947, diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) pada 2002 saat Presiden dijabat Megawati Soekarnoputri.

Seperti halnya Chappy, Maroef merupakan Dirut Freeport Indonesia berlatar belakang militer dengan pangkat terakhir Marsekal Muda (Purn) TNI AU.

Pengunduran diri Maroef terjadi di tengah terkuaknya skandal rekaman pembicaraannya soal perpanjangan kontrak Freeport dengan mantan Ketua DPR saat itu Setya Novanto dan pengusaha minyak M Riza Chalid atau dikenal kasus "Papa Minta Saham."

Baca juga artikel terkait PRESDIR FREEPORT

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH