tirto.id - Pemain asal Real Madrid Sergio Ramos berkolaborasi dengan penyanyi Spanyol, Demarco Flamenco dalam membuat lagu kampanye Piala Dunia 2018 Spanyol.
“Saya selalu memegang janji saya. Ini yang saya dan teman saya Demarco kerjakan selama ini. Pemanasan untuk Piala Dunia,” kata Ramos seperti dikutip I, Sabtu (2/6/2018).
Lagu beraliran balada mid-tempo untuk Piala Dunia Spanyol itu berjudul “Otras Estrella en Tu Corazon” atau “Bintang Lain di Hatimu”. Lagu tersebut juga sudah bisa didapatkan di iTunes dan beberpa platform musik digital lainnya.
Demarco, dalam wawancara bersama RTVE menyatakan bahwa lirik lagu “Otras Estrella en Tu Corazon” itu ditulisnya bersama Ramos.
Lagu ini bukanlah debut perdana Ramos di dunia tarik suara. Sebelumnya, bek berusia 32 tahun itu telah berpartisipasi untuk menyanyikan "La Roja Baila," lagu penyemangat Spanyol untuk ajang Euro 2016.
Lewat lagu-lagu yang dirilisnya, Ramos mengaku ingin turut memberikan nuansa semangat terhadap perjuangan Timnas Spanyol di gelaran Piala Dunia. Spanyol sendiri pada Piala Dunia edisi sebelumnya terbilang gagal total.
Pada gelaran di Brasil tahun 2014 tersebut, La Roja tersingkir dari fase grup, setelah hanya dapat mengumpulkan tiga poin. Padahal, saat itu Spanyol datang dengan reputasi tinggi usai memenangkan gelar Piala Dunia 2010 serta Piala Eropa 2008 dan 2012.
Tergabung di Grup B di penyisihan Piala Dunia 2018, Spanyol bakal melakoni jadwal yang tak mudah. Pada partai pembuka, Sergio Ramos dan kawan-kawan akan menantang juara Eropa, Portugal. Setelah itu, mereka bakal menghadapi Iran dan Maroko.
Tuan rumah Piala Dunia 2018 adalah Rusia. Jadwal Piala Dunia 2018 di Rusia akan dimulai dengan kick-off perdana laga Rusia vs Arab Saudi pada Kamis, 14 Juni 2018. Partai pembukaan di Moskwa Luzhniki akan menjadi awal dari total 54 pertandingan yang digelar dalam turnamen empat tahunan ini.
32 tim yang terbagi dalam delapan grup akan bertarung demi menobatkan diri sebagai tim nasional terbaik tahun ini, termasuk Rusia sang tuan rumah. Sejak berubah nama dari Uni Sovyet menjadi Rusia, prestasi terbaik negara tersebut hanyalah sampai di babak penyisihan grup.
Editor: Alexander Haryanto