Menuju konten utama

Sekjen GP Ansor: Bakar Bendera HTI Itu Tanda Cinta Banser ke RI

“Tindakan ini menunjukkan kecintaan Banser dan seluruh peserta pada bangsa dan Tanah Air di tengah memperingati Hari Santri Nasional,” tegas Rochman.

Sekjen GP Ansor: Bakar Bendera HTI Itu Tanda Cinta Banser ke RI
Insiden pembakaran bendera pada hari santri di Garut. FOTO/Youtube.

tirto.id - Gerakan Pemuda Ansor masih tidak mau meminta maaf atas tindakan Barisan Ansor serbaguna (Banser) yang melakukan pembakaran bendera berkalimat tauhid pada peringatan Hari Santri Nasional di Limbangan, Garut hari Senin (22/10/2018). GP Ansor justru menganggap pembakaran bendera tersebut merupakan bukti cinta Banser pada Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal GP Ansor Abdul Rochman dalam konferensi pers di Jalan Kramat Raya, Jakarta.

Menurut Rochman, tindakan pembakaran bendera itu terjadi secara spontan karena anggota Banser menemukan adanya orang yang mencoba mengibar-ngibarkan bendera HTI.

“Tindakan ini menunjukkan kecintaan Banser dan seluruh peserta pada bangsa dan Tanah Air di tengah memperingati Hari Santri Nasional,” tegas Rochman pada Rabu (24/10/2018).

Sedangkan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan anggota Banser NU tidak berniat membuat kegaduhan. Ketika oknum yang melakukan pengibaran bendera itu ditemukan, pihak Banser NU hanya menyita bendera dan satu ikat kepala berkalimat tauhid.

“Teman-teman kita ini terlalu baik. Harusnya ditangkap diserahkan ke polisi tapi tidak. Ditangkap, bendera diambil dan dilepas begitu saja,” tegas Yaqut di lokasi yang sama.

Yaqut juga mengatakan tidak sulit untuk minta maaf atas peristiwa tersebut, tetapi jika tidak ada kesalahan yang dilakukan, tentu GP Ansor tidak akan melakukannya. Dalam kasus pembakaran bendera, Yaqut meyakini bendera yang dibakar adalah bendera HTI dan itu sudah tepat.

“Minta maaf atas apa? Atas pembakaran bendera HTI? Tentu tidak. Bagi kami prinsip kebangsaan kami ini jelas. NKRI ini final sudah. Tidak boleh ada lagi bentuk negara lain di luar NKRI di bumi Indonesia ini, kita akan menolaknya termasuk simbol-simbol mereka,” tegas Yaqut.

Baca juga artikel terkait PEMBAKARAN BENDERA TAUHID atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri