Menuju konten utama

Seandainya Salah Main Melawan Uruguay

Tanpa Mohamed Salah, Mesir menyia-nyiakan peluang serangan balik.

Seandainya Salah Main Melawan Uruguay
Ekspresi Mohamed Salah atas kekalahan Timnas Mesir dari Timnas Uruguay pada pertandingan Grup A antara Timnas Mesir vs Timnas Uruguay di Yekaterinburg Arena, Yekaterinburg, Rusia, Jum'at (15/06/2018). AP Photo/Mark Baker

tirto.id - Sampai peluit akhir ditiup, Mohamed Salah hanya menonton dari bangku cadangan saat koleganya bertarung melawan Uruguay di pertandingan pertama Mesir di Grup A Piala Dunia 2018 yang berakhir 0-1 untuk kemenangan Uruguay.

Salah, yang tak pernah menyembunyikan emosinya selama terkait dengan sepakbola, turut sumringah ketika rekan-rekannya mengancam gawang Mesir, dan turut kecewa ketika peluang gagal dimanfaatkan.

Saat Mohamed El Shenawy gagal menepis tandukan Jose Maria Gimenez pada menit ke-89, ekspresi kekecewaan Salah saat tertangkap kamera televisi tentu mengiris hati penggemarnya.

Mei lalu, Salah dikasari Sergio Ramos hingga tak bisa melanjutkan pertandingan di final Liga Champions Eropa. Di babak pertama ia keluar lapangan sambil menangis dan memegangi bahunya yang cedera. Akhir laga, Liverpool kalah 1-3 dari Real Madrid.

Cedera saat membela Liverpool itu berakibat fatal bagi Mesir di Piala Dunia 2018. Dalam laga melawan juara dunia dua kali, Uruguay, Mesir kehilangan satu pemain yang punya naluri mencetak gol tinggi.

Salah adalah pemain itu: ia adalah pencetak gol terbanyak di Liga Inggris dengan torehan 32 gol selama musim lalu.

Mesir sebenarnya bisa mengimbangi permainan Uruguay. Tembok pertahanan mereka berkali-kali mementahkan serangan Uruguay dan bahkan mampu menciptakan momen serangan balik yang cukup cepat.

Sayangnya, transisi dari bertahan ke menyerang itu tak diakhiri dengan baik. Ketimbang segera memungkasi aliran serangan balik, para pemain Mesir membuang-buang waktu untuk berpikir dan mengambil keputusan.

Seandainya Salah bermain di laga itu, hasil akhir laga kemungkinan besar akan berbeda. Di Liverpool, Salah terbiasa dengan sistem serangan balik kilat dengan memanfaatkan kecepatannya dan Mane di sisi lain lapangan.

Salah tidak pernah membuang-buang waktu untuk membawa bola secepatnya ke depan gawang lawan saat para pemain lawan masih terburu-buru turun untuk memperkuat pertahanan.

Kalaupun ia menggocek bola di depan gawang yang biasanya sudah dipadati pemain lawan, tendangan akhirnya sering mengejutkan dan berbuah gol. Tapi di laga versus Uruguay itu, Salah tidak ada.

Peluang-peluang serangan balik Mesir sirna begitu saja. Dan Mesir memperoleh hukuman karena kelambanan itu: J.M. Gimenez sukses menanduk bola ke sudut kiri gawang Mesir pada menit ke-89.

Waktu tambahan 4 menit tak cukup untuk menghindari kekalahan. Dan fans Mesir dan penggemar Salah tentu semakin jengkel kepada Sergio Ramos yang menyebabkan Salah cedera.

Tapi, show must go on. Salah dan Mesir harus melupakan kekalahan ini dan bersiap menghadapi tuan rumah Rusia pada Rabu, 20/6/2018.

Baca juga artikel terkait PIALA DUNIA 2018 atau tulisan lainnya dari An Ismanto

tirto.id - Olahraga
Penulis: An Ismanto
Editor: An Ismanto