Menuju konten utama

Satu Warga Filipina Positif Zika

Departemen Kesehatan Filipina memastikan salah satu warganya positif mengidap virus Zika. Kasus tersebut untuk keenam kalinya terjadi di Filipina.

Satu Warga Filipina Positif Zika
Petugas melakukan pengasapan (fogging) memberantas nyamuk penyebab demam berdarah) dan mengantipasi virus Zika di Desa Kuta Blang, Lhokseumawe, Aceh, Senin (5/9). Fogging itu dilakukan untuk membantu warga memutus mata rantai berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti yang telah memakan 215 korban di sejumlah wilayah KLB (Kejadian Luar Biasa) sekaligus upaya pencegahan penyebaran virus Zika melalui nyamuk demam berdarah yang mulai masuk wilayah Indonesia. ANTARA FOTO/Rahmad/foc/16.

tirto.id - Setelah menyebar sampai Singapura dan Malaysia, virus Zika dikabarkan kembali menjangkiti Filipina. Awal pekan ini pemerintah Filipina memastikan seorang perempuan di Ilolo positif mengidap virus Zika. Kasus tersebut merupakan kasus keenam yang terjadi di Filipina.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Filipina, Eric Tayag, Senin (5/9/2016) menyampaikan pihaknya telah mengirim tim medis untuk menyelidiki kasus tersebut. Dari hasil penyelidikan diketahui, pasien tersebut tidak melakukan perjalanan ke luar negeri selama beberapa pekan terakhir sehingga dipastikan terinfeksi secara lokal.

"Satu-satunya cara mereka dapat menularkannya kepada orang lain adalah melalui hubungan seksual," jelas Tayag seperti dikutip dari Philstar.

Sementara pejabat kesehatan setempat menyatakan bahwa penularan Zika di Filipina kemungkinan terjadi secara sporadis. Nyamuk yang terinfeksi secara lokal bisa menggigit pasien, tetapi infeksi tidak akan menular kepada orang lain seperti yang menjangkiti anak laki-laki berusia 15 tahun dari Cebu, Filipina pada 2012 lalu. Pasien tersebut tercatat sebagai pasien Zika pertama di Filipina.

"Kami berharap tidak ada orang lain akan terinfeksi," katanya. "Saya pikir pasien akan dirawat jalan, tapi dia sedang dipantau oleh tenaga kesehatan."

Terungkapnya kasus Zika pada perempuan berusia 45 tahun dan sudah menikah itu bermula ketika pasien memeriksakan ruam di fasilitas kesehatan di Visayas Barat pada bulan lalu. Ketika urinnya diperiksa terungkap bahwa perempuan itu positif terjangkit virus Zika.

Pejabat itu juga menyampaikan sampel yang dikumpulkan dari pasien itu kembali diuji di Filipina dan di luar negeri dan terbukti mengandung virus Zika.

Filipina telah mencatat kasus Zika pertama pada tahun 2012, seorang anak berusia 15 tahun dari Kota Cebu yang mendapat virus lokal. Empat kasus lainnya di Filipina menimpa warga negara asing, satu dari Amerika, dua warga Korea Selatan dan pendamping dari salah satu warga Korea Selatan.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Paulyn Ubial sebelumnya mengatakan penularan Zika telah dilaporkan. Masyarakat setempat diimbau untuk tidak khawatir meskipun kasus serupa telah menyebar di Singapura dan Malaysia.

Ubial melaporkan kemarin Departemen Kesehatan Filipina telah melakukan tes pada 126 pasien bergejala sejak Januari. "Sebenarnya, kami telah menguji orang-orang dan tidak ada yang positif (kasus) sejauh ini," katanya.

Ubial mengatakan lima kasus--empat orang asing dan satu warga Filipina--telah diuji positif sejak 2012. "Kami menguji semua orang bergejala," katanya. "Mereka datang dari negara-negara endemik."

Pekan lalu, Ubial mengatakan infeksi Zika sebagian besar bersifat "self-limiting, ringan dan tidak fatal" tetapi Zika berkaitan dengan cacat lahir seperti mikrosefalus, suatu kondisi yang ditandai oleh kepala kecil.

Penyakit Zika yang menimpa perempuan hamil dan menyebabkan mirkosepalus diketahui untuk pertama kali di Brasil. Sejak itu terjadi sekitar 1.800 kasus mikrosepalus atau cacat kepala dan otak kecil.

Pada orang dewasa penyakit ini dapat menyebabkan gangguan syaraf yang lain.

Untuk diketahui, vaksin untuk merawat penyakit Zika belum ditemukan. Penyakit ini masih satu golongan dengan demam berdarah dan cikungunya yang ditandai dengan gejala demam dan mata merah.

Baca juga artikel terkait VIRUS ZIKA atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Hard news
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH