tirto.id - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Badrodin Haiti berkunjung ke Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Jumat (15/4/2016) guna mengetahui permasalahan dalam pelaksanaan Operasi Tinombala.
"Saya ingin tahu apa masalah yang dihadapi di lapangan dalam operasi ini agar saya bisa memberikan masukan sekaligus memberikan semangat dan motivasi kepada jajaran," katanya di Mapolres Poso.
Seperti diketahui Operasi Tinombala melibatkan 3.000 personel dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) namun hingga kini Santoso belum tertangkap. Namun Kapolri memastikan pihaknya tidak akan menambah jumlah pasukan dalam operasi Tinombala.
"Saya memang datang ke sini untuk melihat dari dekat pelaksanaan dan perkembangan operasi ini. Pelaksanaan tugas oleh semua anggota di lapangan sudah cukup baik," lanjutnya.
Menurut Kapolri, faktor penyebab belum tertangkapnya kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) hingga saat ini karena Santoso beserta pengikutnya masih mampu menghindar dari upaya pengejaran Polri dan TNI.
Ia juga mengatakan, saat ini para anggota masih terus mendalami beberapa tempat persembunyian kelompok teroris tersebut, termasuk di hutan sekitar Lore alias Napu.
Selain itu, Badrodin mengatakan bahwa situasi di Poso saat ini masih aman dan masyarakat diharapkan lebih aktif lagi dalam memberikan informasi apabila melihat orang-orang mencurigakan.
Sebelumnya, Kapolri Badrodin Haiti dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian serta Kepala Korps Brimob Irjen Pol Murad Ismail tiba di Poso dari Makassar sekitar pukul 10.00 WITA dan langsung menggelar pertemuan tertutup dengan para komandan Polri dan TNI di Mapolres Poso.
Pertemuan tertutup tersebut dihadiri oleh Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi, Danrem 132/Tadulako Palu Kol Inf. Muhammad Saleh Mustafa, Kapolres Poso AKBP Ronny dan Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto. (ANT)
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto