tirto.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno optimistis pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 bisa berdampak positif untuk perekonomian khususnya di Jakarta. Dia mengklaim tingkat okupansi hotel menjelang perhelatan tersebut sudah penuh atau full booked.
"Hotel-hotel pada penuh nih, jadi ada 18 Hotel di Jakarta yang langsung dipakai dan yang lain juga akan mendapatkan limpahan dari tingkatan tingkat okupansi. 5 lokasi venue utama adalah Istana Negara tentunya, Hotel strategis, Kantor Sekretariat ASEAN Jakarta Convention Centre, dan taman pelataran GBK," kata Sandi.
Sandi menuturkan, nantinya para delegasi KTT ASEAN akan disiapkan paket wisata khusus yang berlaku di Jakarta dan 5 destinasi super prioritas. KTT ASEAN akan dirancang semirip mungkin dengan KTT G20 tahun lalu.
"Ada paket wisata khusus yang disiapkan untuk delegasi KTT ASEAN, yes kita sudah siapkan baik yang di Jakarta maupun juga untuk wisata ke 5 destinasi super prioritas dan wisata yang paling banyak ditanya yaitu, wisata ke Bali. Setelah itu ada dinner, ceremony betul dan ini akan dirancang mirip KTT G20, kita doakan semuanya lancar dan sukses," bebernya.
Sementara itu, dia menjelaskan nantinya para delegasi bakal menggunakan kendaraan listrik. Harapannya bisa memberikan dampak positif terhadap penurunan polusi udara di Jakarta.
"Transportasi ini yang paling cool menggunakan kendaraan listrik, dan ini akan mudah-mudahan membawa multiplier effect dan mohon dukungan dari semua pelaku Parekraf," pungkasnya.
Untuk diketahui, sidang utama KTT ke-43 ASEAN yang akan bertempat di Jakarta Convention Center pada 5-7 September 2023. Selain itu, ada dua lokasi utama lainnya yakni Hutan Kota Gelora Bung Karno untuk acara Gala Dinner delegasi negara, serta Taman Budaya di TMII untuk acara Spouse Program.
Keketuaan Indonesia di ASEAN berlangsung saat situasi dunia belum kondusif, ditandai dengan beragam tantangan multidimensi. Dari aspek geopolitik, persaingan kekuatan besar terus menajam.
Maka persaingan kekuatan besar perlu dikelola dengan baik agar potensi konflik terbuka dan perang baru tidak muncul. Hal yang sama juga berlaku untuk kawasan Indo-Pasifik, yaitu Asia Tenggara berada di pusat dinamika yang berlangsung.
Keketuaan Indonesia di ASEAN berfokus untuk menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai serta menjadi jangkar stabilitas dunia. Untuk mencapai hal tersebut, ASEAN harus terus konsisten menjunjung tinggi hukum internasional dan tidak menjadi proxy bagi siapa pun.
ASEAN harus menjaga perdamaian internalnya di Asia Tenggara dan di kawasan Indo-Pasifik dan menjadi kawasan yang bermartabat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi. Semua itu hanya bisa terjadi jika ASEAN terus memperkuat sentralitas.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin