Menuju konten utama

Sandiaga Uno Ingin Tiket Park and Ride Terintegrasi dengan Ok-Otrip

Pada tahun anggaran 2017, Pemprov DKI menganggarkan pembangunan park and Ride baru di empat lokasi di Jakarta.

Sandiaga Uno Ingin Tiket Park and Ride Terintegrasi dengan Ok-Otrip
Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Sandiaga Uno. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno berencana menggabungkan tiket park and ride dengan program Ok-Otrip (One Karcis, One Trip). Hal ini sedang dikaji oleh sejumlah stakeholder di antaranya Dinas dan Badan Usaha Milik Daerah DKI Jakarta.

“Sedang dikaji itu. Park and ride itu karcisnya bisa dipakai (naik) kendaraan umum, Ok-Otrip,” kata Sandiaga Uno, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2017).

Ok-Otrip merupakan program yang akan mengintegrasikan Mikrolet sebagai bus feeder untuk Transjakarta dengan tarif datar: Rp5 ribu sekali jalan dan ke semua tujuan. Menurut Sandiaga, hal tersebut merupakan bentuk intervensi yang dilakukan Pemprov DKI agar warga beraktivitas di Jakarta menggunakan moda transportasi massal.

Selama masa kampanye Pilkada Jakarta beberapa bulan lalu, program tersebut disebut Sandiaga akan memberikan keberpihakan kepada rakyat kecil untuk dapat menggunakan transportasi umum dengan biaya minim.

"Kami pasti akan fokus memindahkan perilaku dari masyarakat yang selama ini menggunakan kendaraan pribadi ke kendaraan umum," ujarnya.

Untuk diketahui, pada tahun anggaran 2017, Pemprov DKI menganggarkan pembangunan park and Ride baru di empat lokasi di Jakarta. Hal itu masuk dalam pagu anggaran Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan telah dimulai pada triwulan pertama 2017.

Empat park and ride yang dikerjakan sepanjang tahun ini antara lain berlokasi di Grand Indonesia, Cempaka Mas, Roxy, Lapangan Banteng dan Glodok.

Namun, pada Februari lalu, pembangunan park and ride di Lapangan Banteng dibatalkan lantaran bersinggungan dengan kawasan cagar budaya.

Baca juga artikel terkait OK OTRIP atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Abdul Aziz