tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan belum bisa menentukan sikap soal usulan Presiden Joko Widodo agar Pemprov DKI memberikan subsidi untuk Kereta Api Bandara Soekarno – Hatta (Soetta).
Menurut dia, Pemprov DKI perlu mengkaji terlebih dahulu kemungkinan realisasi usulan tersebut. Kajian itu akan dilakukan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta.
"Nanti akan kita kaji, permintaan Presiden harus ditindaklanjuti," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, pada Selasa (2/1/2018) seperti dikutip Antara.
Menurutnya Sandiaga, Pemprov DKI juga tidak bisa sesukanya memberikan subsidi, karena harus membicarakan hal ini dengan pihak DPRD.
"Saya nggak bisa suka-suka, itu harus ngomong sama yang punya anggaran, DPRD. Kalau ini permintaan dari Presiden, dan sudah disampaikan, tentunya kita akan pelajari dan akan kita coba tindaklanjuti," kata Sandiaga.
Saat meresmikan Kereta Api Bandara Soetta, pada hari ini, Presiden Joko Widodo berharap tarif senilai Rp70.000 untuk perjalanan dengan sarana transportasi baru di ibu kota itu dapat dipertahankan. Apabila mungkin, dia mengusulkan Pemprov DKI juga memberikan subsidi.
"Tapi (tarif ideal) masih dihitung semuanya karena kita ini kan bukan hanya membangun kereta bandara tapi juga ingin mengalihkan pengguna mobil-mobil pribadi supaya mau menggunakan transportasi massal. Bisa saja subsidinya dari Pemerintah DKI," kata Jokowi.
Sejak Selasa 26 Desember 2017, Kereta Bandara Soetta sudah dioperasikan oleh PT KAI dengan jadwal keberangkatan pertama pada 03.47 WIB dari Stasiun Sudirman Baru (BNI City) dengan tarif promo Rp30.000.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro sudah mengumumkan bahwa tarif promo Rp30.000 itu hanya berlaku sampai 1 Januari 2018. Mulai 2 Januari 2018 kereta ini bertarif Rp70.000.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom