Menuju konten utama

Sampah Plastik di Laut Indonesia Ada 9 Juta Ton Per Tahunnya

Menteri Susi Pudjiastuti mengimbau agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan ke laut. Sebabnya, sebanyak ebanyak sembilan juta ton sampah plastik setiap tahun dibuang ke laut di Indonesia.

Sampah Plastik di Laut Indonesia Ada 9 Juta Ton Per Tahunnya
Nelayan bersiap melaut di pantai penuh sampah di Pelabuhan Panarukan, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (23/2). Pantai itu dipenuhi sampah, berupa sampah plastik, sampah kertas dan tumpahan minyak yang berbahaya bagi ikan-ikan di perairan pantai utara Situbondo.ANTARA FOTO/Seno.

tirto.id - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memaparkan sebanyak sembilan juta ton sampah plastik setiap tahun dibuang ke laut di Indonesia. Fakta itu membuat Indonesia kini menjadi penyumbang sampah terbanyak kedua di dunia.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Susi pun mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke laut.

"Untuk itu, kita imbau kepada semua masyarakat agar tidak membuang sampah khususnya plastik ke laut," demikian dijelaskan Susi saat kunjungan kerja di Kabupaten Kolaka guna menghadiri pertemuan nasional pengembangan kawasan ekonomi pesisir Teluk Bone.

Jika sampah plastik memenuhi lautan, Menteri Susi memaparkan, maka otomatis ikan akan hilang dan akhirnya mengurangi pendapatan nelayan serta merusak biola laut.

Menurut dia, sampah plastik yang dibuang ke laut harus ditangani khusus dengan mengangkutnya ke darat.

"Di Kolaka ini ada Antam dan beberapa bank milik BUMN, harus bersinergi membuat program penanganan sampah di laut," kata Susi seraya mengatakan BUMN-BUMN itu bisa membeli mesin pengolah sampah plastik walaupun mesin bekas agar sampah tidak dibuang ke sungai dan laut.

"Karena nanti ditakutkan ketika orang masih membuang sampah di Sungai dan laut akan lebih banyak sampah dari pada ikannya dan ini tidak boleh terjadi," jelas Susi sebagaimana dilansir dari Antara, Selasa (21/3/2017).

Baca juga artikel terkait SAMPAH PLASTIK atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari