tirto.id - Pada tahun 2023 lalu, masyarakat sempat dikejutkan dengan adanya peristiwa bentrokan antara tenaga kerja asing (TKA) asal China dan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terjadi di area smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Dua orang yang terdiri atas satu TKA asal China dan satu TKI dikabarkan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Imbas kejadian tersebut, kehadiran TKA asing, khususnya asal China, di Morowali, kerap menjadi perhatian masyarakat. Isu ini sering kali dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk menyebarkan disinformasi di media sosial untuk kepentingan tertentu.
Baru-baru ini, misalnya, beredar di Facebook, video yang memperlihatkan sekelompok orang yang terlihat sedang memukuli dan menendang seseorang yang sedang jatuh tersungkur di tengah jalan. Video tersebut kemudian dinarasikan sebagai peristiwa TKA asal China yang sedang menganiaya penduduk lokal di Morowali.
Video dengan narasi tersebut diunggah di Facebook oleh sejumlah akun, di antaranya “Suhaedir Yadil Temba”,“Yohanes YS”,“Masayu Devina Salsabila Putri” dan “روسليندا” pada periode Minggu (25/2/2024) hingga Minggu (3/3/2024).
“Di MOROWALI ,,, TKA asal CINA berani menghakimi penduduk lokal hingga parah ,,, Mohon Viralkan ke semua group , pemerintah harus bertanggung jawab dlm masalah ini , blm apa2 mereka disini sdh berani menganiaya bangsa Indonesia ini sdh keterlaluan kalau tdk secepatnya ditindak tambah sadis mereka sama bangsa kita," tulis salah satu akun tersebut, Minggu (3/3/2024).
Sepanjang Minggu (3/3/2024) hingga Kamis (21/3/2024) atau selama 18 hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh 24 tanda suka, 20 komentar dan telah dilihat 400 kali.
Lantas, benarkah informasi dalam video yang menyebut adanya penganiayaan TKA asal China terhadap penduduk lokal di Morowali?
Penelusuran Fakta
Pertama-tama, untuk membuktikan kebenaran klaim unggahan, Tirto melakukan penelusuran dengan mengambil tangkapan layar dari salah satu momen dalam video unggahan tersebut. Hasil tangkapan layar lalu dimasukkan ke alat reverse image search di platform Google Images.
Hasil penelusuran mengarahkan kami ke artikel berita dari media asal Malaysia, Dayak Daily yang berjudul “Police: Man Being Beaten up in viral video is 'old case', suspect already accused in court" yang diunggah pada Jumat (6/10/2023). Artikel tersebut nampak memuat foto thumbnail yang identik dengan tangkapan layar video yang disertakan dalam unggahan.
Berdasarkan penjelasan dalam situs tersebut, kami menemukan informasi bahwa video yang memperlihatkan sekelompok orang memukuli dan menendang seseorang yang jatuh tersungkur di tengah jalan, seperti isi video unggahan, terjadi di Malaysia. Tepatnya di Jalan Stephan Yong, Kuching, Sarawak, Malaysia.
Dinukil dari artikel yang sama, Kepala Polisi Daerah Padawan, Superintenden Abang Zainal Abidin Abang Ahmad, mengatakan, lelaki yang dipukul dalam video tersebut terlibat dalam pencurian besi. Lebih lanjut, ia menyebut kasus tersebut sendiri merupakan kasus lama dan telah menempuh proses peradilan.
Penelusuran juga mengarahkan kami ke laman resmi milik Divisi Humas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Humas Polri) yang memuat klarifikasi dari Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Morowali AKBP Suprianto, SIK., MH terkait video yang dinarasikan sebagai penganiayaan TKA asal China terhadap penduduk lokal di Morowali.
Sebagai informasi, video yang sama telah beredar sejak November 2023 lalu. Menanggapi video tersebut, Kapolres Morowali menegaskan bahwa informasi dalam video tersebut adalah tidak benar. Video tersebut tidak terjadi di Morowali dan tidak ada insiden serupa yang terjadi di Morowali.
Dalam kesempatan yang sama, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dan tidak menyebarkan berita hoaks di media sosial. Ia juga menekankan pentingnya menjaga situasi keamanan di Morowali.
“Kabupaten Morowali saat ini masih berada dalam keadaan aman dan kondusif,” kata AKBP Suprianto, Kamis (02/11/2023).
Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), juga telah membantah narasi dalam unggahan video yang menyebut adanya penganiayaan TKA asal China terhadap penduduk lokal di Morowali. Kominfo sendiri mengkategorikan unggahan tersebut sebagai hoaks.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang membenarkan klaim dalam narasi video yang menyebut adanya penganiayaan TKA asal China terhadap penduduk lokal di Morowali.
Kejadian dalam video tersebut sendiri terjadi di Jalan Stephan Yong, Kuching, Sarawak, Malaysia. Sejumlah pihak terkait, seperti Kapolres Morowali dan Kominfo, juga telah membantah klaim dalam narasi video yang menyebut adanya penganiayaan TKA asal China terhadap penduduk lokal di Morowali.
Jadi, informasi yang menyebut adanya penganiayaan TKA asal China terhadap penduduk lokal di Morowali bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty