tirto.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Said Aqil Siradj mengatakan bahwa Rasullah Muhammad SAW berhasil menyatukan manusia tanpa melihat suku, agama dan bangsa.
Nabi Muhammad SAW, dijelaskan Said, berhasil membangun Kota Yastrib atau Madinah atas dasar pluralisme dan tanpa memandang adanya perbedaan.
"15 abad lalu Nabi Muhammad SAW telah berhasil membangun umat yang tidak berdasarkan agama, dan suku, semua bersatu tinggal di Madinah," kata Said, Jumat (19/1/2018).
Selain itu, Said mengatakan bahwa Rasulullah juga memiliki rasa nasionalisme yang tinggi karena meskipun sudah delapan tahun tinggal di Yastrib, dia ingin kembali ke Mekah.
Ketika sudah kembal ke Mekah, kata Said, Rasulullah membawa ribuan tentara. Dan hal itu membuat penduduk Mekah, yang memusuhi Islam, mengira umat muslim akan balas dendam. Tapi Rasulullah justru tidak memperbolehkan untuk membalas dendam.
"Tapi dengan kelembutan hati Rasulullah dan indahnya akhlak, Rasul melarang balas dendam," kata Said.
Said kembali menekankan bahwa Rasulullah tidak memiliki sifat balas dendam terhadap orang-orang yang memusuhi Islam.
Untuk itu, Said memberi saran kepada mahasiswa untuk mencintai Tanah Air seperti diajarkan Rasulullah. "Karena cinta tanah air bagian dari iman," kata Said.
Said menyatakan musuh utama umat Islam adalah terorisme, radikalisme, narkoba, dan LGBT. Dan semua itu harus dilawan dan diperangi bersama.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto