Menuju konten utama

Riset: Indonesia Belum Terampil Dalam Dunia Digital

Riset: Indonesia Belum Terampil Dalam Dunia Digital

tirto.id - Sebuah riset terbaru yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa global menyatakan Indonesia memiliki skor terendah kedua dalam survei yang dilakukan di 26 negara dalam hal kemampuan warga negaranya mempersempit kesenjangan gender dengan keterampilan digital.

"Ketika tingkat kesenjangan antara laki-laki dan perempuan tinggi, maka tingkat kefasihan digital baik pria maupun perempuan akan turut menjadi rendah," kata Country Managing Director Accenture Neneng Goenadi dalam peluncuran survei "Getting to Equal: How Digital is Helping Close the Gender Gap at Work", di Jakarta, Rabu, (31/3/2016).

Ia menyatakan bahwa kefasihan digital perempuan dan laki-laki di Tanah Air sangat rendah. "Untuk perempuan paling rendah. Skor Indonesia hanya 10 dan berada di urutan ke-26," katanya lagi.

Ia melanjutkan bahwa perempuan tidak berkinerja baik dalam bidang pendidikan dengan menggunakan keterampilan digital. "Skor Indonesia 24 dan berada di urutan ke-25, urutan kedua terendah," ujar Neneng lagi.

Dalam hal pekerjaan, kata Neneng, perempuan tidak menyadari manfaat dari keterampilan digital untuk mendukung pekerjaan mereka, maupun menyadari fleksibilitas yang  dapat diberikan dengan kemampuan mereka tersebut. Skor Indonesia untuk pekerjaan dalam survei ini  adalah 40 dan berada di urutan ke-21.

Terakhir, kata Neneng pula, terkait pengembangan diri, perempuan tidak menyadari manfaat keterampilan digital untuk mendukung pengembangan karir mereka menuju peran menjadi pemimpin. "Skor Indonesia untuk pengembangan diri adalah 6 dan berada di urutan ke-25 atau dua terbawah," katanya.

Accenture melakukan sebuah survei pada Desember 2015 dan Januari 2016 dengan melibatkan lebih dari 4.900 perempuan dan laki-laki dari 31 negara, untuk menilai sejauh mana responden menggunakan teknologi digital dalam kehidupan pribadi mereka serta dalam pendidikan dan pekerjaan mereka.

Sampel termasuk perwakilan yang sama dari laki-laki dan perempuan pekerja, mewakili tiga generasi (milenial, gen x, dan baby boomers) di semua tingkatan tenaga kerja di perusahaan dari berbagai ukuran.

Tingkat kesalahan atau "margin of error" untuk total sampel sekitar 1,4 persen. (ANT)

Baca juga artikel terkait ACCENTURE atau tulisan lainnya

Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara