tirto.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengisyaratkan konsorsium BUMN Tambang siap mengeksekusi pembelian 10,6 persen saham divestasi PT Freeport Indonesia dengan harga penawaran sebesar 630 juta dolar atau setara dengan Rp8,39 triliun.
"Kami menunggu Freeport saja. Ini kan tinggal soal penawaran Freeport kepada Pemerintah," kata Menteri BUMN Rini Soemarno di Jakarta, Senin (9/5/2016).
Menurut Rini, angka penawaran saham itu mengacu pada perhitungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yaitu sebesar 630 juta dolar AS. Penawaran tersebut merupakan perhitungan rasional yang dilakukan Pemerintah setelah merasa keberatan akan harga yang ditawarkan oleh Freeport Indonesia sebesar 1,7 miliar dolar AS.
"Angka dari ESDM itu sudah melibatkan tim dari Kementerian BUMN juga. Jadi tinggal menunggu respon dari Freeport," tegasnya.
Meski begitu, tambah Rini, untuk memastikan pembelian tersebut, Kementerian BUMN juga harus menunggu lampu hijau dari Kementerian Keuangan.
"Ini terkait penawaran kepada Pemerintah. Kami masih menunggu, karena sejauh ini belum mendapat penegasan apakah membeli atau tidak," ujarnya.
Sebagai catatan, empat BUMN Pertambangan yang disiapkan bersinergi masuk ke Freeport melalui pembelian saham perusahaan tambang emas dan tembaga tersebut adalah konsorsium yang terdiri dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Persero, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk.
"Kalau memang ada divestasi Freeport Indonesia dan kami diberikan kesempatan untuk membeli saham yang akan didivestasikan, kami siap," Rini menegaskan.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara