tirto.id - Ridwan Kamil memang telah membatalkan niatnya untuk maju ke Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 mendatang. Namun, Wali Kota Bandung yang akrab disapa Emil ini merasa optimis bisa menang jika ia turut bersaing di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
"Banyak laporan ke saya pribadi. Selama satu bulan terakhir, terutama terkait elektabilitas, saya ini tidak melakukan upaya atau pergerakan politik. Saya ini pasif, dan walaupun pasif ternyata popularitas ada di angka 60-70 persen," ujar Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Senin (29/2/2016).
"Dan untuk seseorang yang belum menyatakan (maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta) bagi saya ini alhamdulillah, sehingga dengan hitung-hitungan matematika memang Pilgub DKI dengan kondisi itu bukan hal mustahil (menang)," lanjutnya.
Sosok yang dikenal sebagai seorang arsitek ini memberikan contoh ketika dirinya maju sebagai kandidat Wali Kota Bandung pada tahun 2013 silam. Saat itu, kisah Ridwan Kamil, ia adalah orang baru yang harus berhadapan dengan wali kota incumbent.
"Modal saya (saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung) cuma enam persen, orang yang tidak dikenal, dan petahana 30 persen," paparnya.
"Semua takut, petahana tinggi sekali. Tapi dalam hidup menang kalah mah biasa, sehingga setelah kami upayakan secara strategis, determinasi sana-sini, kita akhirnya menang 45 persen," beber Ridwan Kamil.
Namun, Ridwan Kamil telah memutuskan untuk tidak maju ke Pilgub DKI Jakarta 2017 karena tugasnya di Bandung belum selesai. "Setelah mendengarkan dan memutuskan, kesimpulannya maju ke Jakarta tapi tidak sekarang, alias saya tidak akan maju sebagai calon Pilkada DKI Jakarta," tandasnya.
"Tugas saya belum selesai di periode pertama ini, mungkin nanti kalau sudah selesai Insya Allah bisa ke Jakarta, mungkin ke Jawa Barat atau melanjutkan jilid dua periode saya di Bandung," tambah Ridwan Kamil.
