tirto.id - Menjelang Sabtu siang Stasiun Juanda Jakarta mulai dipenuhi peserta aksi 112. Stasiun KRL paling dekat dengan tempat aksi di Masjid Istiqlal ini mengalami lonjakan penumpang hingga lima kali lipat dibanding hari biasa.
"Kondisi Stasiun Juanda pagi ini berangsur ramai dipadati sekelompok masyarakat yang berkegiatan di Masjid Istiqlal. Seluruh perjalanan KRL juga tetap beroperasi normal melayani pengguna jasa krl yakni 886 perjalanan per hari," kata Juru bicara PT KCJ, Eva Chairunisa, sebagaimana dilaporkan Antara, Sabtu (11/2/2017).
Sampai dengan pukul 09.30 WIB tadi tercatat 6.800 penumpang turun di Stasiun Juanda atau meningkat lima kali lipat dari sekitar 1300 penumpang pada hari Sabtu biasa.
"Sebagai antisipasi melonjaknya pengguna jasa pada siang dan sore hari, PT KCJ menyiapkan rangkaian tambahan yang dapat dioperasikan sewaktu waktu sebagai rangkaian KRL tambahan," tutur dia.
Eva menyarankan kepada peserta aksi jika Stasiun Juanda dan Gondangdia sangat padat, pengguna jasa kereta api dapat turun di Stasiun Sawah Besar dan Stasiun Cikini.
Eva menambahkan, demi menciptakan suasana kondusif, PT KCJ menambah personil pelayanan hingga dua kali lipat seperti petugas pelayanan, petugas kebersihan, pengamanan serta perangkat loket mobile.
Sementara untuk mengantisipasi kemacetan akibat pengalihan arus lalu lintas dikarenakan adanya kegiatan Dzikir dan Tausyiah Nasional di Masjid Istiqlal, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta merekayasa pola pemberangkatan 14 kereta api yang berangkat dari Stasiun Gambir.
Jumat kemarin, Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Suprapto dalam keterangan tertulisnya menyampaikan 14 KA yang berangkat dari Stasiun Gambir, pada Sabtu ini akan berhenti luar biasa (blb) di Stasiun Jatinegara.
"Jadi penumpang KA yang kesulitan untuk menuju ke Gambir bisa naik dari Stasiun Jatinegara, di mana biasanya KA keberangkatan Stasiun Gambir tidak berhenti di Stasiun Jatinegara. Hal ini demi memudahkan pelayanan penumpang," kata Suprapto.
Dia menuturkan hal itu berlaku mulai keberangkatan KA 20 (Argo Parahyangan) keberangkatan pukul 05.00 WIB sampai dengan KA 34 (Argo Parahyangan) keberangkatan pukul 12.45 WIB.
Total ada 14 KA keberangkatan dari Stasiun Gambir, yang juga akan diberhentikan luar biasa (blb) di Stasiun Jatinegara guna pelayanan penumpang yang mungkin kesulitan naik dari Stasiun Gambir.
"Ke-14 KA itu, akan tetap berangkat dari Gambir sesuai jadwal, namun ada penyesuaian pola operasi di Stasiun Jatinegara sehingga juga berhenti di sana," katanya.
Dia mengatakan para penumpang yang sudah memiliki tiket/kode booking KA pada jam keberangkatan tersebut dapat naik dari Stasiun Jatinegara.
Berikut daftar KA yang berangkat dari stasiun Gambir dan juga akan berhenti luar biasa (blb) di Stasiun Jatinegara, di antaranya KA 20 (Argo Parahyangan), KA 40A (Argo Jati Fakultatif), KA 14 (Argo Muria), KA 10 (Argo Dwipangga), KA 22 (Argo Parahyangan), KA 52 (Taksaka), KA 64A (Tegal Bahari), KA 2 (Argo Bromo Anggrek Pagi).
Selanjutnya, KA 16A (Argo Jati), KA 24 (Argo Parahyangan), KA 66A (Tegal Bahari), KA 32 (Argo Parahyangan), KA 68A (Cirebon Ekspress) dan KA 34 (Argo Parahyangan).