Menuju konten utama

Restoran vs Mal: Mana yang Lebih Berisiko di Masa Pandemi COVID-19?

Belanja di mal dan makan malam di restoran, mana yang lebih aman dilakukan selama masa Pandemi COVID-19?

Restoran vs Mal: Mana yang Lebih Berisiko di Masa Pandemi COVID-19?
Pengunjung berada di antara meja yang dipasangi "mock-up" maskot Kolonel Sanders di salah satu restoran cepat saji di kawasan Tebet, Jakarta, Selasa (23/6/2020). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.

tirto.id - Ketakutan akan penularan akibat COVID-19 memaksa sebagian besar orang untuk menutup kehidupan publiknya. Banyak yang merasa terkurung di rumah karena meningkatnya jumlah kasus positif dan penguncian wilayah yang diberlakukan oleh pemerintah.

Infografik Makan Di Mal Saat Pandemi

Infografik Makan Di Mal Saat Pandemi. tirto.id/Quita

Sekarang secara perlahan, ketika kehidupan kembali memasuki masa normal baru dan tempat-tempat umum seperti restoran, mal hingga taman dibuka, kebanyakan orang bertanya-tanya apakah aman untuk mengunjungi tempat-tempat ini.

Setahun yang lalu, pasti banyak yang tidak pernah berpikir panjang sebelum membuat rencana makan malam dengan teman dan keluarga, tetapi pandemi Covid-19 telah mengubah segalanya.

Orang-orang bahkan ketakutan sedemikian rupa, sehingga sebelum pergi berbelanja ke toko atau mal mereka perlu berpikir dua kali.

Sebenarnya, hidup dalam pandemi itu memang sulit dan adakalanya orang butuh sedikit istirahat dan penyegaran.

Ketika melihat orang-orang di sekitar bepergian dan pergi berbelanja, maka pertanyaan yang muncul apakah Anda juga bisa melakukannya tanpa membahayakan hidup?

Makan malam di restoran atau berbelanja dengan teman-teman, seperti masa sebelum pandemi pasti akan membuat perbedaan besar.

Sebelum membuat rencana, sebaiknya evaluasi terlebih dahulu faktor risikonya. Makan malam di retoran vs belanja ke mal, mana yang lebih aman untuk dilakukan saat ini?

Dikutip dari Times of India, jika kedua aktivitas tersebut dilakukan dengan hati-hati, melakukan tindakan pencegahan yang tepat, keduanya relatif aman.

Ada beberapa pedoman yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang perlu dipatuhi, yakni menjaga jarak sejauh enam kaki, memakai masker, serta mengikuti tata cara kebersihan tangan dan batuk yang benar.

Jika dapat mengikuti semua hal ini di tempat yang dikunjungi, maka risiko terkena virus lebih rendah. Seberapa aman untuk mengunjungi tempat tertentu sebenarnya tergantung pada waktu Anda, lingkungan sekitar, dan keramaian.

Cara Aman ke Restoran saat Pandemi

Ilustrasi Arisan Keluarga

Ilustrasi Arisan Keluarga Saat Pandemi. foto/istockphoto

  1. Saat memilih restoran, coba cari yang memiliki penataan tempat duduk di luar ruangan. Di ruang terbuka, risiko infeksi lebih kecil.
  2. Pastikan meja tidak macet dan jarak di antaranya setidaknya enam kaki atau 2 meter.
  3. Jangan lupakan peringkat kebersihan, periksa apakah restoran mengikuti pedoman keselamatan, membersihkan restorannya dan apakah orang-orang di sekitar Anda memakai masker.
  4. Makan di restoran dalam ruangan lebih berisiko, yang terbaik adalah menghindarinya.

Cara Aman Belanja ke Mal saat Pandemi

PUSAT PERBELANJAAN DI MANADO KEMBALI DIBUKA

Aktifitas pengunjung salah satu pusat perbelanjaan di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (10/7/2020). ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/pras.

  1. Pergi berbelanja pada jam sibuk dan akhir pekan dianggap paling berisiko. Ruang tertutup, ventilasi yang buruk, dan kesulitan menjaga jarak dengan orang lain dapat meningkatkan kemungkinan terinfeksi.
  2. Mengunjungi mal atau toko pada hari kerja adalah pilihan yang jauh lebih baik. Kerumunan akan berkurang dan akan ada cukup ruang untuk bergerak dengan bebas.
  3. Pastikan Anda memakai masker wajah dan membawa sebotol pembersih. Cobalah untuk menyentuh hal-hal terbatas agar tetap aman.
Selama Pandemi COVID-19, pemerintah bersama Satgas Penanganan Covid-19 gencar mengampanyekan #ingatpesanibu dengan rutin melaksanakan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun).

Selain itu, dapat pula ditambahkan dengan penerapan 3T, yaitu testing secara berkala, tracing (telusuri dan lacak kontak fisik), serta treatment (terapkan perawatan dan isolasi mandiri dalam ruangan).

-----------------------------------

Artikel ini terbit atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH