Menuju konten utama

Religiusitas dalam Serat Centhini Adalah Pengabdian

Religiusitas di dalam Centhini ini dimengerti sebagai kesalehan, pengabdian terhadap agama

Religiusitas dalam Serat Centhini Adalah Pengabdian
Pentas seni tari di panggung Borobudur Writer and Culture Festival (BWCF) 2016 di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Ngablak, Gunung Andong, Magelang, Jawa Tengah. Para penari menerjemahkan fragmen Serat Centhini dalam wujud tarian dan tembang. [Tirto/aya]

tirto.id - Religiusitas di dalam Centhini ini dimengerti sebagai kesalehan, pengabdian terhadap agama. Dalam Serat Centhini hal yang berhubungan dengan religius tercermin dalam banyak hal, dari tuntunan dan keterangan bersifat lahiriah maupun batiniah.

Hal itu diungkapkan oleh Kartika Setyawati yang juga telah bertahun-tahun mengkaji Serat Centhini mengungkapkan dalam Serat Centhini. Ragam tindakan religiusitas dalam Serat Centhini contohnya tuntunan berwudhu, tentang sahnya sembahyang, tentang perlunya salat, tentang Dzat Hyang Widi dan perincian tentang “sipat rong puluh.”

Selain itu, disinggung pula tentang pengetahuan tentang turunnya Lailatul Qadar, keterangan tentang ganjaran orang hafal Quran, keterangan tentang mandi pada hari Rebo wekasan pada bulan Sapar serta puasa sunnah, juga tentang urutan cara mandi dan doanya. Meskipun demikian, tak disangkal bahwa Serat Centhini juga sarat dengan ajaran Kamasutra.

Baca juga artikel terkait SERAT CENTHINI atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh

Artikel Terkait

Mild report
Jumat, 24 Feb 2017

Kamasutra ala Nusantara

Mild report
Jumat, 14 Okt 2016

Religiusitas dalam Serat Centhini