tirto.id - Rekor pertemuan Belanda vs Argentina jelang babak 8 besar Piala Dunia 2022, akan membawa kembali memori duel kedua kubu saat Piala Dunia 1974 dan 2014. Pertandingan tahun 1974 tercatat sebagai pertemuan perdana Belanda vs Argentina, sementara laga 2014 menjadi pertemuan terakhir kedua tim.
Secara keseluruhan Belanda dan Argentina sejauh ini sudah terlibat dalam 9 kali pertemuan. Dari jumlah tersebut 5 di antaranya terjadi dalam ajang Piala Dunia. Dari pertarungan di Piala Dunia, baik Belanda maupun Argentina sama-sama merebut 2 kemenangan, sedang 1 laga lain berakhir imbang.
Pertarungan perdana Belanda vs Argentina di Piala Duni terjadi pada edisi 1974. Ketika itu mereka berjumpa di putaran kedua Grup A. Laga tersebut berkesudahan 4-0 untuk Belanda. Johan Cruijff menjadi bintang De Oranje dengan 2 gol, dan ditambah gol lain dari Ruud Krol dan Johnny Rep.
Dalam Piala Dunia 1974, Belanda akhirnya lolos sebagai juara grup dengan torehan sempurna 3 kemenangan. Selain menang 4-0 atas Argentina, skuad Oranje juga unggul masing-masing 2-0 atas Jerman Timur dan Brasil. Adapun Argentina harus puas finis posisi juru kunci dengan mengantongi 1 poin.
Empat tahun berselang, Argentina berhasil tuntas. Tak hanya menyamakan head to head (H2H) menjadi 1-1, Argentina juga sukses menggondol gelar Juara DUnia, usai mengalahkan Belanda 3-1 di final.
Mario Kempes membuka skor bagi Tim Tango pada menit 38. Tapi Belanda lantas menyamakan kedudukan lewat lesakan Dick Nanninga menit 82. Tuan rumah Argentina lantas menunjukkan keunggulannya lewat tambahan 2 gol saat extra time, masing-masing melalui Mario Kempes (105') dan Daniel Bertoni (116').
Kedua kubu lantas bertemu kembali 20 tahun kemudian di Piala Dunia 1998 Prancis. Memainkan laga perempat final, Belanda sukses memulangkan Argentina berkat kemenangan 2-1.
Patrick Kluivert membawa Belanda unggul pada menit 12. Lalu Argentina menyamakan skor melalui Claudio Lopez 6 menit kemudian. Kemudian gol Dennis Bergkamp menit 89 yang akhirnya memastikan kemenangan Belanda.
Selepas itu 2 pertemuan berikutmya antara Belanda vs Argentina selalu berakhir imbang tanpa gol. Di Jerman 2006, kedua tim berbagi 1 poin usai bermain 0-0 di Frankfurt. Hasil itu memastikan Argentina lolos sebagai juara grup, lewat keunggulan selisih gol atas Belanda.
Skor imbang tanpa gol juga terjadi saat duel semifinal di Brasil 2014. Hanya saja ketika itu pertandingan diselesaikan lewat adu penalti. Kiper Argentina, Sergio Romero menjadi pahlawan dalam laga itu.
Ia berhasil menepis penalti Ron Vlaar dan Wesley Sneijder, untuk membantu negaranya menang 4-2. Meski di final Argentina dipaksa menyerah dari Jerman lewat gol tunggal Mario Gotze.
Adapun dari level laga uji coba, Belanda menguasai persaingan dengan hasil 2 kemenangan, 1 imbang, dan 1 kekalahan. Bahkan 1 kekalahan Belanda dari Argentina tersebut terjadi akibat adu penalti.
Jelang laga akhir pekan nanti, kedua tim menyadari bahwa pertandingan tidak akan berjalan mudah. Di atas kertas, kedua kubu sama-sama layak masuk semifinal.
"Belanda adalah lawan yang sulit. Kami akan segera fokus melawan mereka," ujar bek tengah Argentina, Cristian Romero, selepas timnya menundukkan Australia di babak 16 besar.
Rekor Pertemuan Belanda vs Argentina
Berikut daftar rekor pertemuan Belanda vs Argentina, baik saat bertemu dalam ajang resmi Piala Dunia maupun ketika berjumpa dalam laga uji coba.
PIALA DUNIA
1974: Belanda vs Argentina 4-0 (Johan Cruijff 10', 90', Ruud Krol 25', Johnny Rep 73')
1978: Argentina vs Belanda 3-1 (Mario Kempes 38', 105', Daniel Bertoni 116' / Dick Nanninga 82')
1998: Belanda vs Argentina 2-1 (Patrick Kluivert 12', Dennis Bergkamp 89' / Claudio Lopez 18')
2006: Belanda vs Argentina 0-0
2014: Belanda vs Argentina 0-0, adu penalti 2-4
LAGA UJI COBA
1974: Belanda vs Argentina 4-1 (Johan Neeskens 29'-pen, Rob Rensenbrink 31', Pleun Strik 74', Arie Haan 77' / Pleun Strik 34'-og)
1979: Belanda vs Argentina 0-0, adu penalti 7-8
1999: Belanda vs Argentina 1-1 (Edgar Davids 9' / Gabriel Batistuta 82')
2003: Belanda vs Argentina 1-0 (Giovanni van Bronckhorst 86')
Penulis: Wan Faizal
Editor: Oryza Aditama