tirto.id - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong memaparkan nilai realisasi investasi di Indonesia secara akumulatif per Januari hingga September 2017 adalah sebesar Rp513,2 triliun.
Dari angka tersebut, sebanyak Rp194,7 triliun (37.9 persen) merupakan PMDN (Penyertaan Modal Dalam Negeri) dan sisanya sebesar Rp318,5 triliun (62,1 persen) adalah PMA (Penyertaan Modal Asing).
“Kalau dihitung secara akumulatif, perolehan dari Januari sampai dengan September 2017 yang senilai Rp513,2 triliun itu sudah 75,6 persen dari target realisasi di 2017, yakni Rp678,8 triliun,” ungkap Thomas dalam jumpa pers di kantornya pada Senin (30/10/2017).
Sementara itu, realisasi investasi di sepanjang triwulan III 2017 saja adalah Rp176,6 triliun. Nilai itu terdiri dari PMDN sebesar Rp64,9 triliun dan PMA sebesar Rp111,7 triliun.
Lebih lanjut, Thomas mengatakan total angka realisasi investasi tersebut naik 13,7 persen apabila dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu (year-on-year), yang berjumlah Rp155,3 triliun.
Sedangkan di sepanjang triwulan II 2017, realisasi investasi mencapai Rp170,9 triliun, yang terdiri dari PMDN sebesar Rp61 triliun dan PMA senilai Rp109,9 triliun.
Kendati demikian, realisasi investasi di triwulan III 2017 dinilai relatif melemah apabila dibandingkan semester I 2017. Menanggapi hal itu, Thomas menilai tren per kuartal yang cenderung fluktuatif sebagai hal yang wajar.
“Di semester I 2017 ada antusiasme dari keberhasilan program tax amnesty dan peningkatan rating oleh S&P berdasarkan indikator-indikator makro. Itu merupakan efek dari basis perbandingan yang kuat antara semester I 2017 dengan triwulan III,” kata Thomas.
Masih dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis turut menyampaikan penyerapan tenaga kerja Indonesia di triwulan III 2017.
Menurut Azhar, setidaknya ada 286.497 orang yang terserap. Dari besaran angka tersebut, sebanyak 109.711 orang di antaranya untuk proyek PMD, dan 176.786 orang lainnya untuk proyek PMA.
“Angka tersebut menunjukkan bahwa investasi tetap berperan dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat,” ucap Azhar.
Tak hanya itu, Azhar juga sempat menyebutkan angka realisasi investasi di luar Jawa yang mencapai Rp230,4 triliun (44,9 persen) dan di Jawa yang sebesar Rp282,8 triliun (55,1 persen). Dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun lalu, angka realisasi di Jawa tersebut meningkat 15,4 persen, dan untuk yang di luar Jawa meningkat 11,5 persen.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom