tirto.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengatakan, rapid test untuk mendeteksi dengan cepat virus corona COVID-19 akan dilakukan segera. Rapid test akan diprioritaskan bagi masyarakat Indonesia yang melakukan kontak dekat dengan pasien COVID-19.
"Tentunya targetnya adalah masyarakat luas, terutama mereka-mereka yang secara fisik telah mengalami kontak dengan pasien positif dan tentu ini menjadi prioritas utama. Kalau seluruh masyarakat harus mengikuti atau mendapatkan rapid test ini, mungkin juga akan sulit karena akan sangat banyak penduduk kita, jumlahnya 270 juta jiwa," ujar Doni, Kamis (19/3/2020), seperti dikutip Sekretariat Kabinet.
Soal rumah sakit rujukan, Doni yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 ini mengatakan, ada 130 rumah sakit rujukan, untuk wilayah DKI dan sekitarnya masih relatif agak kurang dan ada 5 rumah sakit swasta yang nanti akan menampung pasien COVID-19 dengan kapasitas tempat tidur bisa mencapai 1.000 unit.
"Demikian juga adanya tawaran dari sejumlah pengusaha, ya karena sekarang ini banyak hotel yang relatif kosong sehingga mereka juga karena kepeduliannya kepada negara, partisipasi masyarakat yang sangat tinggi dan mereka sudah menawarkan. Untuk itu nanti Tim dari Kesehatan kemudian juga sejumlah pihak lainnya, akan menilai kesiapan dari tempat-tempat tersebut,” kata Doni.
Doni melanjutkan, tim gabungan telah melakukan survei ke Wisma Atlet di Kemayoran dan saat ini sudah ada 2 tower yang tidak lama lagi bisa berfungsi untuk penanganan kasus coronavirus COVID-19 dengan jumlah tempat tidur sekitar 2.000 buah.
"Kemudian juga penyelenggara dari penanganan pasien yang ada di Wisma Atlet ini akan kita serahkan kepada satuan TNI gabungan. Ya tentunya TNI yang memiliki kualifikasi di bidang medis ya, baik dari angkatan darat; ada Puskes TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan juga Angkatan Udara di bawah kendali nanti dari Puskes TNI,” imbuhnya.
Total pasien positif virus corona baru atau COVID-19 di Indonesia naik menjadi 309 kasus per Kamis sore, 19 Maret 2020. Dengan demikian jumlah kasus positif di RI melonjak 83 kasus dari sehari sebelumnya yang tercatat 227.
Jumlah kematian akibat pandemi corona ini juga melonjak menjadi 25 orang atau 8 persen dari total pasien yang dirawat, kata Juru Bicara Pemerintah Dalam Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers, di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020).
Kasus pasien meninggal kebanyakan berasal dari Jakarta. Berdasarkan data per 19 Maret 2020 yang dipaparkan Yuri, DKI ada tambahan 5 orang dan Jawa Tengah meninggal 1 orang.
Jika ditotal, maka jumlah pasien positif COVID-19 yang meninggal naik dari 19 orang menjadi 25 orang. Rinciannya: DKI Jakarta (17 kasus), Bali (1 kasus), Jawa Tengah (3 kasus), Banten (1 kasus), Jawa Timur (1 kasus), Jawa Barat (1 kasus) dan Sumatera Utara (1 kasus).
Yuri mengatakan, pasien yang meninggal berada dalam rentang usia 45 tahun-65 tahun. Hanya 1 kasus yang meninggal di umur 37 tahun.
Editor: Agung DH