Menuju konten utama

Ragukan Terorisme, Legislator Curigai Orang Sakit Jiwa

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa menyatakan jika kebenaran mengenai keberadaan terorisme merupakan salah satu hal yang masih dipertanyakan oleh Komisi III DPR hingga saat ini.

Ragukan Terorisme, Legislator Curigai Orang Sakit Jiwa
Ilustrasi keresahan masyarakat terkait terorisme. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara.

tirto.id - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa menyatakan jika kebenaran mengenai keberadaan terorisme merupakan salah satu hal yang masih dipertanyakan oleh Komisi III DPR hingga saat ini.

Menurut Desmond, selama ini pemerintah seperti tidak bisa menjelaskan apa tujuan akhir kelompok-kelompok yang disebut teroris yang ada di Indonesia.

"Apa benar teroris di Indonesia itu ada. Jangan-jangan mereka itu hanya orang-orang sakit jiwa yang tidak jelas, yang sasarannya juga tidak jelas," kata Desmond, di Jakarta pada Selasa (5/4/2016).

Desmond mengatakan jika jaringan terorisme biasanya memiliki tujuan akhir yang ingin dicapai, misalnya tujuan separatisme yaitu untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kalau memang benar terorisme di Indonesia ada. Tentu ada motif politik atau ekonomi yang bisa dijelaskan. Selama ini, motif itu tidak pernah ketemu. Santoso di Poso, misalnya, apa motif dan tujuannya," katanya.

Pertanyaan itu belum bisa terjawab, kata Desmond lagi, hingga tiba-tiba kembali terjadi seorang terduga teroris bernama Siyono tewas setelah ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror tanpa menjalani proses hukum yang jelas.

"Terorisme seperti menjadi hanya mainan saja yang tujuannya tidak jelas. Apakah betul tujuannya untuk menyerang aset-aset milik asing. Kejadian di Sarinah misalnya, tidak jelas tujuan dan sasarannya," katanya.

Desmond khawatir jika istilah terorisme pada akhirnya hanya membuat keresahan dan ketakutan di masyarakat. (ANT)

Baca juga artikel terkait ANGGOTA DPR atau tulisan lainnya