"Kami sangat menyayangkan hal tersebut, karena selama ini hasil uji bahan baku menunjukkan hasil negatif DNA porcine," kata Direktur Coorporate Communication PT Pharos Indonesia Ida Nurtika.
Menurut Tulus, kasus kandungan DNA babi dalam Viostin DS dan Enzyplex Tablet justru mencuat saat salah satu pegawai BPOM mengunggahnya di media sosial.
Produsen Viostin DS, PT Pharos Indonesia mengakui ada kontaminan pada produk suplemen makanan mereka. Dalam laporan BPOM, konteks kontaminan itu merujuk sebagai DNA babi.