Indeks Uni Eropa

Referendum Inggris telah mengguncang Eropa. Sebanyak 27 pemimpin Uni Eropa akan segera berkumpul di Brussel untuk membahas masa depan Uni Eropa tanpa Inggris. Sebelum Inggris secara resmi melaksanakan proses menarik diri sesuai ketentuan yang sudah diatur dalam pasal 50 Perjanjian Lisbon, para pemimpin Uni Eropa bersikeras tidak akan ada melakukan negosiasi.

Sekalipun disebabkan oleh hal-hal baik, populasi yang mengandung terlampau banyak orang berusia nonproduktif adalah perkara mengerikan bagi negara. Pengeluaran pemerintah jelas meningkat. Ia bisa pula berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Akibat Brexit, muncul spekulasi bahwa serial Game of Thrones yang musim lalu mempunyai 20 juta pemirsa per episode itu akan terganggu proses pembuatannya karena masalah dana dari Uni Eropa.

Boris Johnson, salah satu pemimpin kampanye Inggris "Leave" (keluar dari Uni Eropa) pada referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa, mendapatkan sokongan dari kolega kuncinya untuk menggantikan David Cameron sebagai perdana menteri.

Investor miliarder George Soros pada Sabtu waktu setempat menyerukan rekonstruksi menyeluruh Uni Eropa (UE) dalam upaya menyelamatkannya, meskipun ia memperingatkan bahwa pilihan Inggris untuk meninggalkan blok itu (Brexit) membuat "disintegrasi UE praktis tak dapat diubah".

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon berharap Uni Eropa tetap menjadi mitra yang solid bagi PBB setelah Inggris memilih meninggalkan blok tersebut. PBB juga ingin melanjutkan kerja sama dengan Inggris karena karena Inggris dan Uni Eropa tetap menjadi mitra PBB.

Keputusan rakyat Inggris untuk keluar dari Uni Eropa dalam “Brexit” memicu tuntutan dari partai-partai sayap kanan di beberapa negara Eropa untuk menempuh langkah yang sama.

Inggris telah memilih untuk meninggalkan Uni Eropa (UE), demikian hasil dari referendum bersejarah Brexit yang dilakukan pada Kamis waktu setempat, demikian diberitakan Reuters.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya kemungkinan akan menggelar referendum untuk memutuskan apakah Turki akan melanjutkan proses perundingan untuk menjadi anggota Uni Eropa (UE).

Rakyat Inggris pada Kamis akan menentukan masa depan negaranya dengan mengikuti pemungutan suara soal apakah Inggris akan tetap menjadi anggota Uni Eropa (EU) atau keluar dari kelompok 28 negara itu.

Surat kabar sayap kanan Inggris, Daily Mail, menyatakan masuk barisan media massa pendukung Brexit dengan menyatakan mendukung Inggris keluar dari Uni Eropa.

Perpisahan selalu menyakitkan, entah itu terjadi pada mahligai rumah tangga, perkongsian bisnis, ataupun hubungan antarnegara. Hal inilah yang tengah dihadapi Inggris saat menanti kemungkinan berpisah dengan Uni Eropa (UE) dalam referendum British Exit atau Brexit pada 23 Juni 2016 mendatang.

Inggris mengungkapkan dukanya atas kematian seorang anggota parlemennya Jo Cox, yang dibunuh oleh seorang pria pada hari Kamis kemarin. Cox diketahui mendukung posisi Inggris untuk tetap berada dalam keanggotaan Uni Eropa.

Tiga maskapai asal Indonesia Citilink, Batik Air dan Lion Air telah menerima izin terbang ke Uni Eropa. Kendati demikian masih ada 52 maskapai yang belum mendapat izin terbang ke Uni Eropa.

Irlandia melalui perdana menterinya meminta Inggris untuk tetap berada dalam Uni Eropa demi menjaga stabilitas dan kepastian bagi kedua negara. Keluarnya Inggris, menurutnya, akan menimbulkan banyak konsekuensi khususnya dari segi aturan dan ekonomi.

Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guerend di Jakarta, Sabtu (28/5/2016), mengungkapkan, UE menyediakan 1.600 beasiswa untuk masyarakat Indonesia yang ingin melanjutkan sekolah pada jenjang S2 dan S3 di Eropa. Negara anggota yang menyediakan beasiswa yakni Inggris, Jerman, Prancis, Austria, Hungaria, Irlandia, Spanyol, Belanda, Polandia, Swedia, dan Italia.

Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa menggelar pertemuan pertama Dialog Kebijakan Keamanan RI-Uni Eropa di Bandung, Jawa Barat, untuk membahas perluasan area kerja sama di bidang keamanan. Hal itu terkait penanggulangan terorisme dan radikalisme, keamanan maritim, penanggulangan penyalahgunaan narkotik, kejahatan terorganisir dan anti-korupsi, perwujudan dan pemeliharaan perdamaian, serta manajemen bencana.

Imigran yang membanjiri Eropa, menurut Direktur Jenderal Organisasi Keimigrasian Internasional William Lacy Swing,  ternyata dapat berdampak positif bagi perekonomian Uni Eropa dalam jangka panjang. Sebagian besar para imigran memiliki keahlian khusus yang dapat menutupi langkanya tenaga kerja dalam masyarakat Uni Eropa sebab banyak pekerja di Eropa yang kian menua.

Paus Fransiskus mengkritik negara-negara Barat yang bersikap egois dengan memaksakan demokrasi ala mereka terhadap negara seperti Irak dan Libya. Memaksakan nilai-nilai demokrasi itu tanpa menghormati budaya politik setempat menjadi salah satu penyebab tumbuh suburnya ekstremisme dan radikalisme di kedua negara tersebut. Paus juga pernah mengecam aksi Eropa terkait responsnya terhadap arus masuk migran yang lari dari perang dan kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika.

Keinginan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit) berdampak cukup signifikan. Beberapa universitas yang menjadi tujuan belajar bagi mahasiswa internasional juga ikut terkena dampak, karena belajar di Inggris akan kurang menarik di mata mahasiswa internasional. Kehilangan pelajar internasional tentunya berdampak pada kehilangan setidaknya 690 juta pounds atau sekitar satu miliar dolar AS dari pendapatan fee per tahun. Hal itu tercermin dalam hasil survei Hobsons Solutions yang dirilis Selasa (17/5/2016).