Indeks Sc Kesehatan

Rekomendasi WHO dan cara aman berolahraga selama masa pandemi Corona COVID-19.

Penyakit virus Corona COVID-19 juga bisa menyebabkan peyakit stroke dan demensia menurut studi terbaru.

Gejala batuk virus Corona seperti apa dan bagaimana cara mengenali perbedaannya dengan batuk biasa?

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat makan di restoran selama masa Pandemi Corona Covid-19 dan new normal.

Paradoks Pandemi COVID-19: catatan kematian selama lima tahun terakhir dalam bulan yang sama pada kasus gangguan pernapasan.

Mengenal potensi trauma yang bisa terjadi pada pria setelah istri melahirkan, penyebab hingga gejalanya.

WHO resmi menghentikan percobaan Hydroxychloroquine pada pasien yang positif virus Corona pada Rabu, 17 Juni 2020.

Masker wajah, tisu dan pembersih tangan merupakan tiga barang yang wwajib dimiliki saat ingin keluar rumah di masa New Normal.

Dosis Vitamin C yang tepat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh seberapa banyak?

Hal yang perlu diterapkan dalam menjaga keamanan makanan mencuci tangan hingga selalu menggunakan air dan bahan makanan yang aman.

Infeksi virus Corona parah berisiko pada 1 dari 5 orang, demikian studi terbaru.

Obat antibiotik alami yang bisa digunakan sebagai obat herbal: mulai dari madu, bawang putih, daun timi, hingga oregano.

Makanan nabati yang mengandung sumber protein setara daging: dari kacang-kacangan hingga tahu.

Dexamethasone atau deksametason jadi obat pertama yang bisa sembuhkan pasien dengan virus orona COVID-19.

Mengenal dexamethasone, obat murah yang bisa menyembuhkan pasien COVID-19 yang parah.

Ahli Gizi berikan tips cara memeriksa kandungan lemak jenuh di minyak goreng.

Cara mengontrol asupan garam harian menurut Ahli Gizi: bisa dengan mengurangi saos, kecap, hingga sambal.

Vaksin Astrazeneca untuk obat Corona COVID-19 dibeli seharga 843 juta dolar AS oleh 4 negara Eropa.

Cara mengurangi nafsu makan berlebih secara alami dengan bahan dan bumbu dapur: mulai dari fenugreek, teh hijau, hingga jahe.

Penelitian terbaru melaporkan darah dari pasien SARS tahun 2003 mengandung antibodi yang dapat memblokir virus COVID-19.