Indeks Puan Maharani

Ketua DPR, Puan Maharani, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Hongaria dan Serbia untuk memenuhi undangan parlemen dari kedua negara.

Dalam pidatonya, Puan membeber sejumlah hasil kerja DPR RI periode 2019-2024.

Ketua DPR, Puan Maharani, mengatakan, ke-126 undang-undang yang selesai dibahas oleh alat kelengkapan dewan bersama pemerintah.

Puan Maharani meminta APBN ke depan bisa bermanfaat lebih banyak bagi masyarakat.

Pemerintah juga harus menyelesaikan masalah yang sampai saat ini masih terus terjadi, seperti soal kedaulatan pangan dan ketimpangan.

Puan mengatakan, siapa pun yang mengikuti kontestasi Pemilu harus memiliki etika siap menang dan kalah.

Puan Maharani menilai bahwa visi tanpa kekuasaan menjadi sia-sia, sedangkan kekuasaan tanpa visi menjadi sewenang-wenang.

“Kehadiran negara jangan menunggu ‘No Justice No Viral’ kehadiran negara adalah hadirnya keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat,” ujar Puan.

Puan Maharani menyebut praktik demokrasi di Indonesia hari ini telah berkembang ke demokrasi deliberatif atau berwacana.

Puan Maharani mengungkapkan peran perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama untuk maju dan sejahtera.

Puan Maharani menilai Pemilu 2024 harus menjadi kritik dan otokritik bagi seluruh pihak.

Kebaya emas tersebut merupakan rancangan desainer ternama Didiet Maulana.

Puan Maharani akan menyampaikan pidato kenegaraan terakhirnya pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI.

Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bersyukur ketika Puan Maharani menyatakan PDIP mempertimbangkannya untuk didukung di Pilkada Jakarta.

Menurut Puan, Hamzah Haz yang merupakan wapres era Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri itu telah berkontribusi dengan mewakafkan dirinya untuk negara.

Menurut Puan, kepastian revisi beleid itu rampung pada era Presiden Jokowi atau tidak tergantung sidang paripurna pada 16 Agustus 2024 mendatang.

Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan DPR akan mengawal anggaran pemerintah agar tepat sasaran dan berguna untuk rakyat.

PDIP diyakini tetap solid bila dipimpin Megawati dan demi memitigasi konflik internal.

Rakernas V PDIP mengamanatkan Megawati untuk menentukan sikap partai terhadap pemerintahan ke depan.

PDIP akan melakukan evaluasi atas pola kaderisasi partai setelah ada anggotanya yang melanggar etika dan konstitusi.