"Generasi produktif yang tumbuh cepat mengharuskan kita bekerja lebih keras lagi untuk menciptakan dan membuka lapangan pekerjaan baru," kata Presiden Joko Widodo.
Joko Widodo mengatakan lembaga negara akan menjadi lembaga yang kuat dan berwibawa ketika rakyat menghormati, menaruh kepercayaan, dan juga memberikan dukungan
"Banyak yang masih salah pengertian bahwa ketika kita membangun infrastruktur fisik seperti jalan tol, bandara, dan juga MRT, LRT, dilihat hanya dari sisi fisiknya saja," ujar Jokowi.
Jokowi menyebut ada momentum saat semua anak-anak bangsa bisa menyingkirkan perbedaan politik, perbedaan suku, perbedaan agama ataupun golongan hanya untuk mewujudkan Indonesia merdeka.
Sidang Tahunan MPR tahun 2018, Presiden Jokowi akan menyampaikan pidato kenegaraan yang salah satunya mengenai kinerja lembaga negara selama setahun terakhir.
Tito mengamini keinginan Jokowi untuk membentuk sinergi dalam birokrasi di Indonesia. Dia membandingkan birokrasi yang baik tapi tergolong kecil seperti di Singapura. Kecilnya tingkat koordinasi dalam birokrasi di negara itu membuat kinerja mereka efektif.
Jokowi menjelaskan, sampai dengan akhir pelaksanaan program, pengampunan pajak alias amnesti pajak diikuti 9.734.000 wajib pajak dengan total penerimaan uang tebusan mencapai Rp115,9 triliun.
Presiden Jokowi mengklaim telah berhasil mencapai target output di bidang infrastruktur pada periode 2015-2016, di antaranya pembangunan jalan dan penyelesaian pembangunan empat bandara baru.
Presiden akan melakukan langkah perbaikan di bidang perpajakan dengan melakukan reformasi pajak, perbaikan data dan sistem informasi perpajakan untuk meningkatkan pendapatan negara menjadi Rp1.878,4 triliun pada 2018.