Pratikno mengatakan pemerintah belum berencana me-reshuffle kabinet. Sebab, kabinet yang ada saat ini sudah berjalan dengan baik setelah teguran Presiden Joko Widodo pada 18 Juni 2020.
Belakangan santer dibicarakan Presiden Jokowi akan menempatkan Ahok menggantikan Tjahjo Kumolo sebagai Menteri Dalam Negeri. Menanggapi hal ini, Tjahjo tidak berbicara banyak.
Peta politik di parlemen berubah setelah Presiden Joko Widodo berhasil menarik Partai Golkar dan PAN bergabung dalam kabinet kerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Kini, secara matematis di atas kertas dukungan parlemen pada pemerintah cukup kuat dan menjanjikan.
Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham mengklaim telah mendedikasikan 91 kursi di DPR RI untuk mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tanpa syarat.
PAN mengaku tidak akan ikut campur mengenai arah penentuan perombakan kabinet. Namun, PAN mengklaim siap membantu pemerintahan tanpa syarat, asalkan pemerintahan Jokowi-JK melaksanakan janji-janjinya untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.
Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Kadir Karding menegaskan agar pihak-pihak tertentu tidak mengintervensi Presiden Joko Widodo dalam melakukan perombakan kabinet.
Presiden Joko Widodo menegaskan tidak ada intervensi atau campur tangan dari pihak manapun terkait perombakan kabinet. Pasalnya, hal tersebut merupakan hak proregatif presiden sebagai kepala negara.