Indeks Partai Gerindra

Massa kader dan simpatisan Partai Gerindra merayakan HUT ke-10 Gerindra tanpa kehadiran Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto di Lapangan Arcici, Cempaka Putih, Jakarta, Minggu (11/3/2018).

Gerindra akan segera menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat guna membicarakan peluang koalisi di Pilpres 2019.

Baidowi menyatakan, partai yang tidak mengusung Jokowi masih mungkin membentuk koalisi mendukung sosok lainnya sebagai capres.

Dewan Pembina ACTA menilai, Prabowo memenuhi beberapa kriteria untuk memimpin Republik Indonesia.

Partai Garuda membantah isu miring yang menuding partai ini merupakan pecahan Gerindra. Partai Garuda juga menolak anggapan bahwa lambangnya menyerupai milik Nazi.

Partai Garuda menepis isu soal keterkaitannya dengan Tutut dan Partai Gerindra.

Fadli Zon meyakini Prabowo akan memenangkan Pilpres 2019.

Meski tak jadi jurkam, Sandiaga tetap ingin pasangan cagub-cawagub Sudrajat-Syaikhu menang dalam Pilkada Jabar 2018.

Gerindra tetap mengusung Prabowo sebagai Capres 2019, apapun hasil surveinya.

Menurut Prabowo, Muzani memang cocok menjadi Wakil Ketua MPR.

Prabowo Subianto menjaga lisannya saat berpidato di ulan tahun Gerindra. "Ada wartawan," dalihnya.

Prabowo mengatakan Partai Gerindra tidak akan lolos verifikasi di DKI Jakarta tanpa adanya peran ibu-ibu.

Prabowo sempat mengeluarkan candaan yang menyatakan Ferry Juliantono bisa menjadi Presiden Indonesia. 

Keputusan tersebut masih harus menunggu persetujuan dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Meski di tingkat nasional tampil sebagai oposisi pemerintahan Jokowi, Gerindra dan PDI Perjuangan ternyata mesra di 48 wilayah pilkada.

Prabowo disebut menjadi capres paling populer karena dikenal oleh 92,5 persen responden.

Penelusuran dugaan mahar politik La Nyalla diserahkan Bawaslu Jatim ke Tim Sentra Gakkumdu.

Penembakan terjadi di tengah perselisihan antara AR dan korban di tempat parkir Lipps Club Bogor pada Sabtu (20/1/2017) dini hari.

La Nyalla sudah dua kali tidak memenuhi undangan Bawaslu dalam kasus dugaan mahar politik.

"Hari ini kami memanggil Pak La Nyalla untuk klarifikasi," kata komisioner Bawaslu Jawa Timur Aang Kunaifi.