Indeks Paramiliter

Kisah salah satu laskar perjuangan yang mewarnai kemelut revolusi Indonesia.

Wajib militer masih diberlakukan di sejumlah negara. Satu bahaya mengintai: warga terlatih rentan melakukan kekerasan dengan dalih tugas patriotik.

Warner Group, jaringan bisnis tentara bayaran Rusia, dimanfaatkan oleh sejumlah rezim Afrika untuk membantu meredam pemberontakan atau menindas rakyatnya.

Pada 1965 wacana Angkatan Kelima yang hendak mempersenjatai buruh & tani ditolak AD. Kini ada Komcad yang didukung tentara.

Fujinkai, perkumpulan perempuan bikinan Jepang, membentuk badan semi-militer bernama Barisan Srikandi.

Kelompok keamanan sipil rentan terkooptasi kepentingan predator politik sekaligus menunjukkan absennya jaminan keamanan dari negara.

Kemampuan lobi ormas bercitra “preman” ini sudah teruji sejak Orba.

Selama pendudukannya di Indonesia, Jepang mencetak banyak organisasi paramiliter di Indonesia seperti Seinendan, PETA, Heiho, Jibakutai, Hizbullah, Sablillah, dan lainnya. Dari sekian milisi tadi, yang dipersenjatai dan digaji adalah PETA dan Gyugun.

Ada banyak paramiliter di Indonesia sejak 1945. Ada yang masih hidup dan hanya berganti nama, tapi ada juga yang dihabisi demi stabilitas nasional.

Indonesia kaya dengan cerita puluhan bahkan ratusan ormas dan laskar hingga kelompok paramiliter. Lalu apa urgensi program bela negara saat kekerasan vigilante kian menjamur?

Kekuatan milisi sipil berjalan seiring sejarah politik Indonesia, dan terlibat dalam banyak kekerasan negara sejak 1965. Mereka bisa tampil sangat bersemangat dan tumbuh subur berkat kebal-hukum.