Ferdinand Lumban Tobing (FL Tobing) adalah orang Batak kedua yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah RI setelah Sisingamangaraja XII.
Pada awal abad 20, Jawa dilanda wabah pes dan apa yang dilakukan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo pada saat itu selayaknya diteladani oleh dokter-dokter sekarang.
Pahlawan Nasional Syekh Yusuf dari Gowa tak hanya dihormati masyarakat di daerah asalnya. Tokoh Afrika Selatan, Nelson Mandela, juga tak kalah menghormatinya.
Jika WR Supratman dinobatkan sebagai pahlawan nasional lewat lagu Indonesia Raya, maka Chairil Anwar juga pantas diberi gelar pahlawan nasional karena berjuang lewat karya-karya puisinya yang monumental.
TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid adalah salah satu penggagas dan pengembang Nahdlatul Wathan di Lombok. Beberapa hal yang musti diperhatikan ketika memberikan gelar pahlawan nasional.
Tjipto Mangoenkoesoemo adalah dokter, wartawan, sekaligus pejuang pergerakan nasional yang berkali-kali merepotkan rezim kolonial tapi tidak sempat menghirup udara kemerdekaan.
Alimin, tokoh Partai Komunis Indonesia, dikuburkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata. Letak pusaranya tepat di belakang lima makam "pahlawan revolusi".
Klaim rezim Orde Baru membuat jenazah pejuang yang dituduh dekat dengan Partai Komunis Indonesia dipindahkan. Ada pula para tokoh penting dan para pejuang menolak dikuburkan di TMP Kalibata.
Sekitar 70 persen jenazah dari TNI Angkatan Darat menghuni Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata. Sebaliknya, hanya 40 orang yang bergelar "pahlawan nasional" disemayamkan di sana, termasuk Alimin.
Areal lahan TMP Kalibata kian sempit, diperkirakan hanya muat sekitar 800 jenazah baru. Akibat terlalu mudah memberi tanah pemakaman tanpa syarat yang ketat.