Sektor prioritas pemerintah mencangkup pariwisata, otomotif, tekstil-produk tekstil (TPT), kayu olahan, produk kertas dan sektor lainnya masuk kategori terdampak COVID-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan industri bergeliat, nyatanya dari sisi konsumen belum semuanya mencatatkan perbaikan signifikan. Hanya konsumsi masih lemah.
Dari total Rp42,36 triliun itu, Kemenkeu membaginya pada dua sumber dana. Rp33,86 triliun diperoleh dari rupiah murni, sisanya Rp8,50 triliun berasal dari Badan Layanan Umum (BLU).