Menuju konten utama

Profil Bambang Subianto: Eks Menkeu RI Era Presiden Habibie

Berikut adalah profil Bambang Subianto, mantan Menteri Keuangan era Habibie.

Profil Bambang Subianto: Eks Menkeu RI Era Presiden Habibie
Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Kabinet Reformasi Pembangunan yang menjabat pada 23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999, Bambang Subianto. (ANTARA Foto/Rosa Pangabean)

tirto.id - Bambang Subianto baru saja meninggal dunia pada hari ini, Jumat, 4 November 2022. Eks Menteri Keuangan Kabinet Reformasi itu berpulang tepat di usia 77 tahun.

"Telah berpulang dengan tenang di hari Jumat, 4 November 2022 jam 16:54 di RS Pondok Indah, Bambang Subianto bin Ikhsan Kamil," demikian pernyataan dari keluarga dikutip Antara.

Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi mengenai rencana pemakamannya. Sesuai rencana, almarhum akan disemayamkan di rumah duka Jalan Kemang Dalam IX nomor F27, Jakarta.

Profil Bambang Subianto

Bambang Subianto adalah seorang ekonom yang pernah ditunjuk Presiden B.J. Habibie untuk mengisi posisi Menteri Keuangan. Jabatan itu dia pimpin sejak 23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999. Kala itu, dia menggantikan Fuad Bawazier.

Pria kelahiran 10 Januari 1945 ini meraih gelar Master Keuangan Perusahaan dan Bisnis Ekonomi Universitas Katolik Leuven, Belgia pada 1981.

Tiga tahun kemudian dia meraih gelar PhD Organisasi Industri. Sepanjang kariernya, Bambang banyak menempati posisi penting, khususnya di bidang ekonomi dan keuangan.

Di tahun 1988, dia menjadi staf Menteri Keuangan, dengan posisi sebagai Direktur Departemen Keuangan dan Akuntansi.

Empat tahun kemudian, posisinya naik menjadi Direktur Jenderal di Departemen Keuangan.

Infografik SC Bambang Subianto

Infografik SC Bambang Subianto. tirto.id/Mojo

Ketika menjabat sebagai Dirjen, Bambang aktif dalam mengembangkan berbagai hukum dan peraturan, termasuk hukum pasar modal pada 1995 serta hukum pengembalian selain pajak pada 1997.

Salah satu peninggalannya adalah: turut merumuskan peraturan lainnya yang diperlukan oleh semua perusahaan di Indonesia, terutama yang menerapkan transparansi dengan mendaftarkan hasil audit laporan keuangan pada perwakilan pemerintah yang berwenang dan membuat laporan yang terbuka untuk masyarakat.

Ketika Indonesia dilanda awal krisis moneter, tepatnya Januari 1998, dia dipilih menjadi Ketua Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA). Ketika Soeharto lengser dan Habibie menjadi presiden, Bambang pun diangkat menjadi Menteri Keuangan periode 1998-1999.

Kendati tak lagi di pemerintahan, Bambang tetap menjalani aktivitas dan dipakai sejumlah perusahaan untuk menempati posisi penting. Dia pernah bergabung dengan Ernst and Young sebagai partner pada Juli 2000 dan pensiun pada 2005.

Setelah itu, ia menjabat sebagai presiden komisaris PT Star Energy Investments dan menjadi Komisaris independen pada PT Unilever Indonesia Tbk.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya