Meski PVMBG menyatakan aktivitas kegempaan mulai menurun, namun status Gunung Agung masih awas karena kualitas dan kuantitas gempa masih tergolong tinggi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga sudah menginstruksikan kepada operator bandara menyiapkan bandara alternatif untuk mengantisipasi dampak letusan Gunung Agung.
Berita palsu (hoax) Gunung Agung meletus dapat menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat, terlebih kondisi gunung api tersebut saat ini menunjukkan tanda-tanda akan mengalami erupsi.
Bupati Klungkung, Bali mengimbau donatur untuk menyumbang sesuai dengan kebutuhan pengungsi Gunung Agung saat ini, yaitu susu bayi, susu ibu hamil dan pakaian dalam.
Tiga ratus bus disediakan untuk mengangkut pengguna jasa penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai jika Gunung Agung meletus dan mengakibatkan bandara tersebut ditutup.
Kementerian telah menyiapkan skenario antisipasi semburan abu vulkanik Gunung Agung, yang di antaranya mencakup pengalihan rute pesawat udara menuju Bali ke sembilan bandara.
Sejak Jumat malam (22/9/2017), pemerintah menetapkan batas aman bagi masyarakat di sekitar Gunung Agung ialah 12 kilometer dari puncak gunung berapi aktif di Bali tersebut.
Meski status Gunung Agung level III siaga, namun Dinas Pariwisata Provinsi Bali mengklaim Bali tetap aman bagi wisatawan dan tempat wisata selain Gunung Agung dan Pura Besakih buka seperti biasa.
Meski Gunung Agung sudah ditetapkan siaga, imbauan belum dikeluarkan kepada maskapai penerbangan karena wilayah udara di Bali masih dalam kondisi aman.
Rekomendasi untuk menjauhi Gunung Agung didasarkan pantauan pos pengamatan di Desa Rendang yang telah mencatat gempa vulkanik lebih dari 400 kali dalam 24 jam terakhir.