Menurut Pahala, kenaikan laba bersih Pertamina ini dipicu oleh penurunan beban pokok penjualan sebesar 6 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Kemenkeu memastikan Pertamina akan menerima pengganti biaya penyaluran BBM bersubsidi pada 2019. Namun, penentuan besarannya masih menunggu hasil audit BPK.
Laba bersih Pertamina masih di bawah Rp5 triliun, paruh pertama tahun ini. Target laba bersih Pertamina, yang mencapai Rp32 triliun pada 2018, kemungkinan besar direvisi.
Laba bersih Pertamina Kuartal I turun 25 persen dibanding tahun lalu. Pertamina mengklaim turunnya keuntungan karena tak ingin membebankan harga minyak kepada konsumen.