Indeks Konferensi Asia Afrika

Link twibbon untuk peringatan Hari Konferensi Asia Afrika pada 18 April dan sejarah singkatnya.

Isi Dasasila Bandung merupakan sepuluh prinsip dasar yang dihasilkan dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 silam. Berikut sejarah dan latar belakangnya.

Presiden Sukarno hendak menjadikan Indonesia sebagai mercusuar Negara Ketiga, termasuk menjadi wakil tak resmi negara-negara Afrika.

Cina sangat mendukung Palestina sejak awal. Tapi alasan di baliknya berubah, dari mulai ideologi sampai ekonomi.

Daftar negara Konferensi Asia- Afrika dan tokoh pencetusnya.

Sejarah Hari Solidaritas Asia Afrika 24 April dan tujuan diciptakan.

Tak ada yang bertanggung jawab atas kehadiran hospitality committee pada Konferensi Asia-Afrika. Semua pembesar cuci tangan.

Apa tema peringatan sejarah hari Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-67 tahun 2022? 

Berikut ini ulasan mengenai sejarah Gerakan Non Blok, yang mencakup pula latar belakang dan tujuan GNB, serta peran Indonesia dalam GNB.

Problem pasca-Bandung 1955: kaum progresif Dunia Ketiga kerap harus berkompromi dan terbentur aliansi kaum reaksioner feodal dan kapitalis liberal. 

Sejarah mencatat, tanggal 18 April adalah hari peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada 1955.

Selain operasi militer, pengambilalihan Papua dari Belanda juga dilalui dengan sejumlah langkah diplomasi. Supeni menjadi tokoh sentral dalam kerja-kerja diplomatik tersebut.

Konferensi Asia-Afrika digelar untuk menyatukan negara-negara pascakolonial. Indonesia berperan sangat penting dalam pertemuan itu.

Ide Konferensi Asia-Afrika tak datang dalam semalam di kepala Ali Sastroamidjojo. Gagasan itu mengendap sejak Indonesia masih dijajah.

Blok yang terbelah.
Lahirkan rekah-rekah
poros penengah.

Sukarno bukan satu-satunya penggagas utama Konferensi Asia Afrika dan negara Asia dan Afrika yang hadir di KAA punya pandangan seragam.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI) bersama Komite
Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), ANRI, dan Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia menyelenggarakan acara tersebut untuk
memperingati 63 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA)

'Bahaya Kuning' adalah reaksi yang muncul ketika mitos superioritas kulit putih atas bangsa-bangsa terjajah mulai digugat.

Jokowi dan Megawati sama-sama mengingatkan pentingnya menjaga kebhinekaan dan keragaman di Indonesia saat berbicara di peringatan 62 tahun Konferensi Asia-Afrika.

Kerjasama politik Indonesia dengan negara Asia dan Afrika, bagi Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo, mampu memperkuat usaha tercapainya perdamaian dunia di tengah situasi Perang Dingin.