Ketua KPK Firli Bahuri yang diduga melanggar kode etik karena naik helikopter mewah milik swasta. Menurut Wakil Ketua KPK Alexander Marwata ia menyewa heli itu dan untuk efisiensi waktu.
Ketua KPK Firli Bahuri diduga melanggar kode etik etik karena menggunakan helikopter mewah milik perusahaan swasta dengan kode PK-JTO saat kunjungan ke Sumatera Selatan.
KPK masih punya pekerjaan rumah untuk menangkap para buronan dari Nursalim hingga Harun Masiku, sehingga pengungkapan kasus Muara Enim tak cukup membuat publik puas.
KPK era Firli Bahuri dalam dua bulan terakhir puasa OTT, belum menyentuh kasus-kasus strategis, bahkan pencegahan pun dinilai hanya melanjutkan periode sebelumnya.