Indeks Kasus Terorisme

Penangkapan dilakukan sekitar pukul 15.30 WIB, satu terduga teroris laki-laki berinisial E alias AR (51).

Densus 88 Antiteror telah menangkap 68 tersangka tindak pidana terorisme periode Januari-Mei 2019 di beberapa wilayah Indonesia yang memanfaatkan momentum Pemilu 2019 sebagai sasaran aksi.

Polisi menyatakan, 9 terduga teroris yang ditangkap di Jawa Tengah dan Jawa Timur merencanakan penyerangan ke kantor polisi dan anggota Polri.

EY menganggap YM mampu diandalkan karena punya kemampuan bela diri. 

Anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi, Jawa Barat masuk daftar buruan Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Terduga teroris asal Bekasi, EY, diduga belajar mandiri dan menggunakan keuntungan bisnis reparasi selulernya untuk membuat bom.

Polisi menyatakan, terduga teroris yang telah ditangkap punya kemampuan membuat pemicu bom dengan memanfaatkan sinyal WiFi.

Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penangkapan terhadap dua orang pria di Kawasan RT 43 RW 13 Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.

Terduga teroris  Salim Hadi Suci melukai empat polisi yang menangkapnya di Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Mabes Polri menyatakan pelaku teror ditangani karena merencanakan target teror (amaliyah) terhadap aparat keamanan dan tidak terpaut dengan unsur politis jelang hari pencoblosan.

Keluarga simpatisan ini berdalih pindah ke Suriah karena ikut suami. Tapi, bisakah alasan itu jadi legitimasi untuk menerima mereka kembali?

Kuasa hukum bakal mengadu ke Komnas HAM terkait kasus pelanggaran hak asasi Siyono, terduga teroris Klaten yang meninggal tanpa sebab usai ditangkap Densus 88 pada 2016.

Jenazah Yuliati dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta lantaran sudah meninggalkan suami dan anaknya di Klaten, Jawa Tengah.

Teruga teroris asal Klaten Yuliati menggadaikan rumah dan tanah untuk dibelikan bahan peledak.

Polisi melakukan olah TKP guna mencocokkan barang yang ada di lokasi dengan kandungan asam klorida di tubuh terduga teroris Klaten, Yuliati Sri Rahayuningrum yang nekat bunuh diri.

Sengaja mengunggah video teror di media sosial bukanlah taktik baru yang dipakai para teroris.

Kadar asam klorida dalam organ tubuh Yuliati, terduga teroris asal Klaten, Jawa Tengah mencapai 85 persen.

Fenomena gerakan lone wolf berkembang sebab para teroris tidak ingin diketahui keberadaannya dengan mudah oleh kepolisian.

Terduga terosis Yuliati Sri Rahayuningrum nekat mengakhiri hidupnya saat diperiksa di Polda Metro Jaya. Polisi belum mengetahui asal cairan tersebut, karena peristiwa terjadi di toilet.

Wiranto menilai penyebar hoaks sama dengan terorisme, karena menyebar teror psikologis kepada masyarakat.