Indeks Kasus Act

Laporan World Giving Index (WGI) menobatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan selama 6 tahun berturut-turut.

Ke-3 eks petinggi ACT dinilai JPU terbukti menggelapkan dana bantuan sosial untuk keluarga korban kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610.

ACT meminta keluarga korban untuk merekomendasikan lembaga tersebut kepada Boeing untuk menjadi lembaga penyalur dana kepada korban.

Eks Presiden ACT Ahyudin dan tim penasehat hukumnya memilih langsung ke agenda sidang selanjutnya yakni pembuktian dan pemeriksaan saksi.

Ahyudin, Ibnu Khajar dan Hariyana didakwa bersama-sama menggunakan dana Boeing sebesar 117 miliar yang semestinya disalurkan kepada korban.

Tiga berkas perkara petinggi ACT telah dilakukan pelimpahan tahap II. Sedangkan satu tersangka lainnya masih diteliti oleh jaksa.

Setelah pelimpahan tahap II, Kejaksaan langsung menyusun surat dakwaan untuk menyidangkan para terdakwa.

Empat orang petinggi Yayasan ACT sudah ditetapkan menjadi tersangka dugaan penggelapan dana Boeing.

Bareskrim Polri mengusulakan penurunan konten promosi Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di media sosial.

Dana yang diduga diselewengkan ACT bertambah dari Rp40 miliar mnejadi Rp107,3 miliar.

Hasil sementara temuan tim audit keuangan, dana sosial dari Boeing yang digunakan tidak sesuai peruntukannya oleh ACT sebesar Rp68 miliar.

Polisi sebut Koperasi Syariah 212 menerima Rp10 miliar dari kerja sama dengan Yayasan ACT.

Hasil penelusuran 843 rekening ACT dan afiliasinya, polisi memblokir dana sisa sebesar Rp3 miliar dan akan blokir dana lain sebesar Rp5 miliar.

Pendiri ACT Ahyudin siap menghadapi apa pun proses hukum yang akan terjadi, termasuk kemungkinan penahanan dirinya.

Penyidik juga memastikan tidak ada aktivitas di kantor milik ACT setelah penyidikan dilakukan.

Bareskrim khawatir empat petinggi ACT lari ke luar negeri di tengah penyidikan perkara dugaan penyelewengan dana.

Kejagung akan mempelajari berkas perkara kasus ACT yang diterima dari Bareskrim serta memberikan petunjuk lengkap atau tidaknya berkas perkara.

Penggeledahan dilakukan pada 22 dan 23 Juli 2022 di kantor Yayasan ACT di Menara 165 dan gedung Wakaf Distribution Center, Bogor.

Polisi akan melakukan gelar perkara lanjutan terkait penangkapan dan penahanan 4 petinggi ACT yang telah ditetapkan jadi tersangka.

Hingga Selasa (19/7) penyidik telah memeriksa 18 orang saksi dalam perkara dugaan penyelewengan dana lembaga ACT dan belum ada penetapan tersangka.