Indeks Kapal Pesiar

Upaya mendorong geliat wisata kapal pesiar mulai disadari oleh pemerintah dengan melakukan perbaikan infrastruktur hingga regulasi. Kerja sama dengan Singapura salah satunya. Sehingga tak ada lagi alasan geliat kapal pesiar di Indonesia tak berkembang.

Mereka bukan saja suku bahari yang terkenal sebagai pelaut tangguh, mereka juga hebat dalam membuat kapal. Bahkan dalam kitab epik terkenal La Galigo, sejak abad ke-15 mereka sudah mampu membuat kapal yang digunakan untuk berlayar ke Tiongkok bahkan hingga Madagaskar.

Kapal pesiar yang membawa 1.264 penumpang asal Australia, Inggris, Swedia, Belanda, Amerika, dan sejumlah negara Asia itu akan berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di kota Makassar sebelum melanjutkan pelayaran ke pulau Komodo, Probolinggo dan Benoa Denpasar.

Kapal pesiar identik dengan kemewahan. Bagi orang Indonesia yang yang ingin berlayar mencicipi kemewahan kapal pesiar butuh usaha ekstra. Mereka harus bertolak dulu ke negara tetangga sebelum melancong dengan kapal pesiar. Belum ada yang tergerak untuk menggarap industri ini di tanah air. Padahal potensi bisnis kapal pesiar di dunia sangat besar.

Wakil Sekretaris DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (ASITA) Papua, Join Ginting, optimistis terhadap peningkatan jumlah target kunjungan wisatawan mancanegara ke Papua pada tahun 2016.

Okto Irianto, Asisten Deputi Jasa Kemaritiman Kementerian Koordinator Kemaritiman, mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia akan memberikan kemudahan perizinan untuk kapal pesiar yang ingin berkunjung ke wilayah Indonesia. Perusahaan kapal pesiar nantinya cukup mengisi formulir secara online, ujarnya.