Indeks Impor Minyak

Bisakah Indonesia berhenti tergantung pada minyak dan gas impor? Jika melihat data sekarang, itu sulit dilakukan.

Realisasi lifting sejak 2014 tak pernah capai target yang dipatok APBN, bahkan realisasi maupun targetnya terus turun.

Minyak mentah impor Indonesia terbesar dari Arab Saudi sebesar 41%, disusul Nigeria sebesar 29,4%, Australia 14,2%, dan Aljazair 5%.

Pemerintah mewajibkan pemilik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) menjual minyak mentah kepada Pertamina.

Mahalnya harga minyak dapat membuat beban pokok Pertamina juga bengkak.

PT Pertamina mencatatkan pembelian minyak mentah dan kondensat dari 39 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang berhasil menekan impor minyak mentah Pertamina hingga 35 persen.

Penyerapan minyak mentah oleh Pertamina pada 2019 meningkat lebih dari 800 persen atau sebesar 12,8 MBCD dibanding 2018.

Pertamina menargetkan pemangkasan impor minyak mentah, karena solar dan avtur bisa dicukupi dari pasokan dalam negeri dan B20.

Pemerintah AS memperpanjang sanksi impor minyak bagi Iran. Direktur IESR menilai, negara Rusia & Arab Saudi perlu meningkatkan produksinya agar bisa menstabilkan harga minyak dunia.

Lima negara pengimpor minyak Iran akan dikenai sanksi oleh AS.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Trump memutuskan untuk memberhentikan keringanan setelah 2 Mei 2019.

Menurut Direktur Pertamina, Indonesia justru akan terus mengurangi volume impor dengan mengandalkan pembangunan kilang.

Darmin Nasution mengklaim langkah pemerintah memperluas mandatory B20 mulai terasa dampaknya pada Januari 2019. 

Indonesia terkendala memiliki cadangan minyak nasional, karena belum punya alokasi anggaran besar.

Prabowo menyebut Indonesia akan impor BBM 100% pada 2025. Bagaimana fakta di lapangan?

"Jadi (dalam negeri) produksinya menurun dan belum ada tanda-tanda naik."

Direktur Pertamina Dwi Soetjipto berpendapat hambatan untuk mewujudkan program Satu Harga BBM secara nasional masih banyak

IEA merekomendasikan anggotanya memiliki cadangan penyangga minyak, setidaknya setara dengan 90 hari impor. Negara lain di luar IEA juga banyak yang melaksanakan rekomendasi itu sebagai antisipasi terjadinya krisis energi akibat bencana atau perang. Ironisnya, Indonesia sebagai negara pengimpor minyak dan rawan bencana belum memiliki cadangan penyangga minyak ini.

Pemerintah menyadari bahwa kilang merupakan salah satu infrastruktur penting dalam ketahanan energi. Berbagai terobosan sudah dilakukan, mulai dari insentif, keringanan pajak, kemudahan perizinan, hingga penyediaan lokasi pembangunan kilang. Sayangnya, iming-iming itu tak juga membuat investasi kilang diburu. Akankah mimpi bangun kilang baru dapat terealisasi?

Nigeria menargetkan akan menghentikan impor minyak setelah negara ini merancang perbaikan infrastruktur pengolahan minyaknya. Selain pembenahan infrastruktur, Nigeria berencana untuk menghentikan rezim subsidi BBM karena maraknya berbagai praktik penipuan oleh pemasar minyak dan pemain lain di sektor ini.