Indeks Gunung Anak Krakatau

Berikut info tentang Gunung Anak Krakatau hari ini 2022 dari BMKG dan PVMBG serta data erupsi 40 kali selama Februari-April.

Masyarakat maupun wisatawan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas pendakian atau berada dalam radius 5 kilometer dari Kawah Aktif.

Info Gunung Krakatau 2022: Gunung Anak Krakatau mengalami Erupsi sebanyak 4 Kali pada hari ini.

Gunung Api Anak Krakatau mengalami 2 kali gempa low frequency dengan amplitudo 9-11 mm, dan lama gempa 6-7 detik.

Badan Geologi KemenESDM meminta masyarakat menjauhi zona Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Anak Krakatau sejauh 2 kilometer.

Tinggi kolom abu mencapai 1.000 meter di atas puncak dan 1.157 di meter di atas permukaan laut (mdpl).

BMKG menyebut erupsi Gunung Anak Krakatau di Lampung yang terjadi sejak Jumat (10/4) malam pukul 21.00 WIB hingga 11 April 2020 pukul 06.00 WIB tidak memicu terjadinya tsunami.

Gunung Anak Krakatau mengalami 2 kali erupsi pada 31 Desember 2019 atau menjelang malam tahun baru 2020. Sampai sekarang, status Gunung Anak Krakatau masih Waspada.

PVMBG menyebut Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda mengalami erupsi dan menyemburkan kolom abu setinggi 1.000 meter pada Selasa pukul 06.51 WIB.

Erupsi Gunung Anak Krakatau hari ini terjadi sebanyak dua kali. Status Gunung Anak Krakatau hingga hari ini masih di Level II atau Waspada.

Gunung Anak Krakatau hari ini kembali mengalami erupsi dengan kolom abu setinggi 1000 dan 2000 meter di atas puncak. Status Gunung Anak Krakatau hari ini masih Waspada (Level II).

Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi dengan kolom abu setinggi 50 meter dari puncak pada Minggu pagi, 29 Desember 2019. Status Gunung Anak Krakatau masih Waspada (Level II). 

Gunung Anak Krakatau sejak Rabu pukul 18.00 hingga Kamis dini hari terpantau mengalami  kegempaan tremor menerus.

Gunung Anak Krakatau alami Kegempaan Tektonik Lokal sejak Senin (28/1/2019) pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.

Morfologi Gunung Anak Krakatau terpantau berubah cepat. Pada 11 Januari 2019, perairan di sekitar Gunung Anak Krakatau juga terpantau berwarna oranye kecoklatan. 

Tiga sumber tsunami di Selat Sunda, yakni Kompleks Gunung Anak Krakatau, Zona Graben dan Zona Megathrust.

BMKG mencatat terjadi 11 gempa bumi secara beruntun yang mengguncang wilayah Selat Sunda pada pukul 16.59 WIB sampai 18.35 WIB, 10 Januari 2019.  

Gunung Anak Krakatau mengalami sebanyak 46 kali kegempaan letusan sepanjang 12 jam sejak Minggu (6/1/2019) dini hari hingga tengah malam menjelang Senin (7/1/2019) dini hari.

"Hari ini kami siapkan 6 kapal motor untuk mengangkut saudara-saudara kita yang mengungsi di Lapangan Tenis Indoor maupun SDN 1 Way Urang. Semua yang kami fasilitasi untuk kembali ke Pulau Sebesi dan Sebuku ada sebanyak 175 jiwa," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamsel I Ketut Sukerta.

Laiknya manusia, Krakatau juga punya siklus hidup. Tak hanya sebagai laboratorium geologi, Krakatau juga wahana studi pemulihan ekosistem.